Banyak Pihak ‘Panik’ Karena Hasil Survei Anies Baswedan, Geisz Chalifah: Nggak Usah Uring-uringan Kayak Gitu

23 Maret 2021, 20:31 WIB
Komisaris Ancol Geisz Chalifah mengimbau semua pihak, terutama para pengkritik Anies Baswedan untuk tidak panik dengan hasil survei yang sebut sang Gubernur DKI Jakarta menjadi Capres terfavorit pilihan anak muda.* /Instagram.com/@Geisz_Chalifah

PR TASIKMALAYA - Komisaris Ancol Geisz Chalifah turut angkat suara menanggapi soal ramainya perbincangan terkait hasil survei yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Calon presiden (Capres) terfavorit pilihan anak muda.

Hasil survei tersebut sontak menuai banyak komentar dan tanggapan beragam dari banyak pihak tak terkecuali pihak-pihak yang selama ini kerap mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Melihat banyaknya respon negatif atas hasil survei tersebut, Geisz Chalifah mengimbau semua pihak, terutama para pengkritik Anies Baswedan untuk tidak panik dengan hasil survei tersebut.

Baca Juga: Kuasa Hukum HRS Hardik Jaksa Saat Sidang, Husin Shihab: Memang Adabnya Begini, Etika Dikorbankan

Geisz Chalifah bahkan menegaskan bahwa hal tersebut kembali menjadi bukti bahwa fitnah-fitnah yang selama ini ditujukan pada Anies Baswedan selalu dibalas dengan karya.

“Nggak usah panik biasa-biasa saja, survei Anies memang tinggi, malah yang kemarin dirilis angkanya udah disunat. Fitnah-fitnah itu selalu dijawab dengan karya,” tulis Geisz Chalifah melalui cuitan di akun Twitter @GeiszChalifah pada Senin, 22 Maret 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Lebih lanjut, Geisz Chalifah juga mengimbau banyak pihak untuk tidak uring-uringan karena hal tersebut.

Baca Juga: HRS Minta Sidang Offline, Jimly Asshiddiqie: Jika Tak Direspon Dapat Timbulkan Kecurigaan Kepada Majelis Hakim

Bahkan, Geisz Chalifah menyinggung soal sosok ‘kakak pembina’ yang menurutnya akan menghardik pada pengkritik Anies atas hal tersebut.

Nggak usah uring-uringanan kayak gitu. Sesekali kena sendal jepit dari kakak pembina ya wajar, uang pulsa kan tetep cair. Sebagai budak terima saja,” sambungnya.

Cuitan Geisz Chalifah.* Twitter.com/@GeiszChalifah

Baca Juga: Polresta Solo Digugat Karena Tangkap Pengkritik Gibran, Refly Harun Nilai sebagai Langkah yang Sangat Keliru

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, diketahui bahwa Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei pilihan anak muda terhadap Anies Baswedan sebagai Capres paling banyak dipilih diantara 17 nama lainnya.

"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara zoom meeting Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Politik.

Berdasarkan hasil survei itu, Anies Baswedan mendapatkan pilihan sebesar 15,2 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen.

Baca Juga: Usai Beri Saran pada Mahfud MD, Fahri Hamzah Ingatkan Orang Istana Mungkin Kelak Bisa Dipenjara

Sementara itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.

Sisanya, masing-masing nama mendapat pilihan di bawah 2 persen, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah.

Dari survei ini ditemukan juga data anak muda yang memilih Joko Widodo pilihannya menyebar ke sejumlah nama.

Baca Juga: SBY Berduka: Almarhum Basrief Arief Penegak Hukum yang Amanah Berpihak pada Kebenaran serta Keadilan

Akan tetapi, Anies Baswedan paling banyak mendapat pilihan dari pendukung Prabowo-Sandi.

"Kalau melihat datanya secara umum, Anies Baswedan paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019," kata Burhanuddin.

Survei nasional suara anak muda ini pada tanggal 4—10 Maret 2021, menggunakan respoden anak muda berusia 17 hingga 21 tahun berjumlah 1.200 responden.

Baca Juga: Polres Solo Tangkap Warga yang Singgung Gibran Rakabuming, Refly Harun: itu Over Acting

Survei ini menggunakan kontak telepon. Metode survei secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA Twitter @GeiszChalifah

Tags

Terkini

Terpopuler