PR TASIKMALAYA- Gelombang penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras terus mengalir, kali ini penolakan juga disampaikan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon.
Hal itu diutarakan Fadli Zon melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya, dengan menyebut bahwa rencana impor beras tersebut sama dengan menghancurkan petani dan sektor pertanian dalam negeri.
Lebih lanjut, dituturkan Fadli Zon dalam cuitannya, jika rencana impor beras hingga satu juta ton itu terjadi, maka Presiden Jokowi akan dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.
Sepeti diketahui, rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras ini mendapat gelombang penolakan dari berbagai kalangan termasuk kepala daerah.
pasalnya, sejumlah kalangan menilai bahwa rencana itu saat ini dirasa tidak perlu, mengingat para petani di dalam negeri yang akan memasuki musim panen raya.
Sehingga dipastikan jumlah ketersediaan pangan dalam negeri dipastikan akan berlimpah bahkan surplus.
Meski demikian, pemerintah tampaknya bersikukuh ingin melakukan impor beras, dengan dalih untuk menjaga stok pangan dalam negeri.
Selain itu, keputusan mengimpor beras pun dinilai sangat kontraproduktif dengan seruah Presiden Jokowi untuk membenci produk asing, dan mencintai produk dalam negeri.
hal itu, sontak menuai banyak penolakan, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Nilai Petani Bisa Hancur, Fadli Zon: Luar Biasa Nafsu Impor Beras 1 Juta Ton Ini", Fadli Zon pun menolak rencana tersebut.
Baca Juga: PLN Perpanjang Stimulus Listrik Bagi Masyarakat Kecil dan Pengusaha, Berikut Rinciannya
Melalui akun media sosial pribadinya pada Selasa, 23 Maret 2021, Fadli Zon pun menyampaikan kritikan terhadap rencana impor beras tersebut.
“Rencana Mendag untuk impor beras ini sama saja menyatakan pembangunan pertanian, khususnya pangan, telah gagal,” kicaunya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @fadlizon.
“Artinya, Presiden @jokowi bisa dianggap tak mampu penuhi pangan bagi rakyat,” kicaunya.
Fadli Zon pun menilai rencana impor beras oleh Pemerintah ini seperti ingin menghancurkan petani dan sektor pertanian.
“Luar biasa nafsu impor beras 1 juta ton ini, benar-benar mau menghancurkan petani dan sektor pertanian,” kicaunya.
Sementara Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah menegaskan tidak akan melakukan impor beras saat masa panen raya.
Baca Juga: Innalillahi, Jimly Asshiddiqie Sampai Benny K Harman Berduka: Jaksa Agung di era Presiden SBY
Impor beras yang dimaksud adalah kebijakan impor sebagai pemenuhan stok di Bulog, untuk berjaga-jaga.
Kebijakan tersebut dipilih, karena mengingat rendahnya daya serap gabah oleh Bulog pada Maret 2021.
Hal itu adalah karena faktor musim hujan yang berdampak pada basahnya gabah, sehingga Bulog hanya bisa menyerap 85.000 ton gabah.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)