Rencana Impor Beras 1 Juta Ton Menjadi Polemik, Mendag Lutfi: Kalau Saya Salah, Saya Siap Berhenti

22 Maret 2021, 17:29 WIB
Mendag Luthfi memberikan respon atas banyaknya pihak yang menolak soal wacana impor beras satu juta ton.* /Tangkap layar YuoTube.com/DPR RI

PR TASIKMALAYA – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi berusaha menenangkan publik dengan cara membuka suara di rapat Komisi VI DPR RI, yang dilaksanakan Senin, 22 Maret 2021.

Buka suaranya Mendag Lutfi, terkait dengan berita yang beredar bahwa pemerintah berencana untuk impor beras sebanyak satu juta ton.

Permasalahannya, beredar juga kabar yang menyebutkan bahwa impor beras satu juta ton tersebut akan dilakukan pemerintah ketika petani panen raya.

Baca Juga: Turut Tanggapi Wacana Pemerintah Impor Beras, Sekjen PBB: Sebaiknya Pusat Utamakan Penyerapan Gabah Lokal

“Saya ingin menenangkan semua,” tutur Mendag Lutfi seperti yang dikutip PikrianRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube DPR RI yang diunggah Senin, 22 Maret 2021.

Mendag Lutfi menjelaskan, kondisi gabah di Indonesia saat ini harganya mengalami penurunan meski data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tahun ini terjadi peningkatan panen.

“Permasalahannya hari ini, curah hujan yang tinggi menyebabkan gabah petani tidak bisa dijual ke Bulog karena basah,” jelas Mendag Lutfi.

Baca Juga: LIVE! GM Irene Sukandar Menang, Dewa Kipas: Irene Benteng Pertahanannya Sangat Kokoh

“Nah, yang sekarang jadi permasalahan, pengering ditingkat petani itu tidak ada. Jadi harganya begitu gabah itu dipotong, musti segera digiling, kalau tidak digiling itu akan busuk,” sambung Mendag Lutfi.

Meski demikian, Mendag Lutfi berjanji bahwa tidak akan ada impor beras ketika panen raya.

“Jadi ini tanggung jawab saya. Sudah, kita tidak usah memperlebar diskusinya. Saya janji, tidak ada impor ketika panen raya. Selesai!,” tegas Mendag Lutfi.

Baca Juga: Pertandingan Catur Dewa Kipas Melawan GM Irene Sukandar, Komentator: Dewa Kipas Hampir Master

Mendag Lutfi kemudian memaparkan bahwa penyerapan gabah petani tidak berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, hal tersebut menjadi penyebab stok Bulog pada saat yang paling rendah dalam sejarah.

“Itu yang saya bilang, saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan, kepada yang tidak populer. Saya hadapi, kalau saya salah, saya siap berhenti, nggak ada masalah,” tegas Mendag Lutfi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler