PR TASIKMALAYA- Gelombang kritikan terhadap wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga satu juta ton, turut juga ditanggapi oleh Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj.
Dalam sebuah pernyataannya, Said Aqil Siroj menegaskan bahwa dirinya menolak keras kesepakatan impor beras yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tersebut.
Lebih lanjut, Said Aqil Siroj kemudian menerangkan alasannya menolak keras impor beras tersebut yang pertama adalah kebanyakan dari petani 99 persen warga Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: Teddy Gusnaidi Desak MUI Buktikan Jika Vaksin AstraZeneca Mengandung Enzim Babi
Sebelumnya, Mendag Muhammad Luthfi menuturkan bahwa alasan pemerintah akan melakukan impor beras tersebut adalah untuk menjaga pasokan pangan dalam negeri.
Namun, sejumlah pihak menilai bahwa hal itu masih belum perlu dilakukan mengingat para petani dalam negeri yang saat ini tengah memasuki musim panen raya.
Sehingga, pasokan beras di dalam negeri pun dipasitikan akan mengalami surplus dan berlimpah.
Selain itu, terkait impor beras, dituturkan Said Aqil Siroj, sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Tolak Rencana Impor Beras, Said Aqil: Ini Kebijakan Siapa? Kepentingan Kelompok Tertentu Pasti", ia mengaku telah dihubungi oleh petani dari Karawang dan Indramayu bahwa stok beras masih cukup sangat banyak