Sebut Polemik KLB Demokrat Bukan Masalah AHY, Marzuki Alie: yang Kita Bicarakan Kepentingan Partai

16 Maret 2021, 15:00 WIB
Ketua DewanPembina Demokrat versi KLB Marzuki Alie sebut masalah Demokrat bukan masalah AHY.* /Instagram.com/@marzukialie

PR TASIKMALAYA- Gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang dilaksanakan di Deli Serdang pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu, dituturkan Marzuki Alie yang merupakan salah satu inisiator KLB, sebagai bentuk perasaan para kader yang merasa terzalimi dengan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lebih lanjut, dalam kepemimpinan Demokrat AHY, Marzuki Alie mengungkapkan bahwa hak-hak demokrasi para kader telah ditindas dan tidak dihargai sama sekali.

Bahkan, Marzuki Alie meminta kepada seluruh kader Demokrat untuk kembali berpikir terkait siapa yang sebernarnya berkhianat dan dikhianati selama Demokrat dipimpin AHY.

Baca Juga: Tidak Percaya Bantahan Jokowi Soal Presiden Tiga Periode, Rizal Ramli: Harus di Atas Materai Kali ya?

Seperti diketahui, KLB yang digelar di Deli Serdang itu berlangsung dengan agenda untuk menggulingkan Ketua UmumAHY yang dinilai mereka kurang mampu memimpin Demokrat.

Berdasarkan hasil KLB tersebut, terpilihlan nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai pimpinan baru Demokrat dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat versi KLB tersebut.

Sebagaimana dibeirtakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Polemik KLB Demokrat Memanas, Marzuki Alie: Masalah Partai Ini Bukan Masalah AHY", selepas KLB Demokrat itu digelar, sejumlah kader dan mantan kader yang ikut dalam KLB itu pun mulai menyerang kubu Demokrat AHY dengan berbagai pernyataan.

Baca Juga: Terkait Presiden Tiga Periode, Rizal Ramli: Boleh Mimpi Kalau Prestasinya Lebih Hebat dari Xi Jinping

"Kepada semua khususnya kader Partai Demokrat mulai berpikir bahwa sebetulnya siapa yang dzalim dan siapa yang dizalimi, siapa yang berkhianat dan siapa yang dikhianati," ujar Marzuki Alie yang dikutip Galamedia dari kanal YouTube Refly Harun, 15 Maret 2021.

Kedua, para kader harus lebih mengedepankan pemikiran yang rasional daripada emosional. Ketiga, para kader juga harus lebih mengedepankan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi.

Selain itu, Marzuki Alie juga turut mengingatkan kepada para kader terkait pesan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: KPK Sebut Ada Kemungkinan Pemanggilan Anies Baswedan, Muannas Alaidid Ucap Setuju: Memang Mesti Dipanggil

Pesan tersebut berupa sikap para kader yang selalu mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan partai dan pribadi.

"Itulah tahapan-tahapan sikap kita ketika menghadapi persoalan. Itu yang harus dilihat. Masalah partai ini bukan masalah AHY. Yang kita bicarakan sekarang adalah kepentingan partai," ungkapnya.

Selain itu, Marzuki Alie meminta kepada semua kader Partai Demokrat kubu AHY untuk tidak mengait-ngaitkan masalah ini dengan pemerintah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bantah Soal Keinginan untuk Menjabat 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Itulah yang Dikritisi PKS

"Ini tidak etis, apalagi ada yang bilang brutalitas negara. Tolong pahami dulu permasalahan yang ada di kita," ujar Marzuki Alie.

"Kalau anda-anda itu pembela demokrasi. Apakah yang anda lakukan sudah benar manakala yang anda dukung itu orang yang menindas hadirnya proses demokrasi dan hak asasi manusia. Jadi anda tidak membuat diksi yang seolah-olah kami itu pengkhianat," ungkapnya.

"Oleh karena itu, kami harus melakukan sesuatu agar partai ini kembali ke komitmen awalnya dulu," imbuhnya.

Baca Juga: Perihal Presiden Tiga Periode, Benny K Harman: Soekarno Tidak Pernah Minta Jadi Presiden Seumur Hidup

Selain itu, Marzuki Alie juga turut menyarankan kepada kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY, Bambang Widjojanto (BW) agar dirinya melihat 2 sisi permasalahan.

Salah satunya jika dirinya melihat dari sisi sebagai pembela demokrasi maka dirinya harus melihat siapa yang ditindas.

"Kita harapkan jangan sampai partai ini akan menghadirkan oligarki politik dan oligarki kekuasaan di masyarakat. Seharusnya partai ini yang merubah konsep pemerintahan ketika kita melihat adanya kongkalikong di tingkat negara. Jadi, kita bangunlah partai ini dengan demokrasi yang baik," pungkasnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Anies Baswedan Tuai Dikritik Karena Penataan JPO Terbuka hingga Isu Moeldoko Mundur dari KSP

Sebelumnya, Ketua Bamkostra DPP Partai Demokrat kubu AHY Herzaky Mahendra Putra menggandeng 13 kuasa hukum, yang di antaranya ada BW dalam mengajukan gugatan perlawanan hukum terkait KLB Deli Serdang.

BW beserta 12 kuasa hukum lainnya mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, 12 Maret 2021.

Selain itu, BW meminta kepada Presiden Jokowi agar tidak mengakomodasi pihak-pihak yang terlibat KLB Deli Serdang.

"Tadi ada yang menarik Mas Zaky kemukakan, konstitusi partai tuh diinjak-injak. Kalau kemudian ini diakomodasi, difasilitasi, tindakan-tindakan seperti ini, ini bukan sekadar abal-abal, ini brutalitas, brutalitas demokratif terjadi di negara ini pada periode kepemimpinannya Pak Jokowi," ujar BW.***(Dharma Anggara/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler