Teddy Gusnaidi: Ingin Terkenal, Laporkan Saja Kunjungan Jokowi di NTT ke Bareskrim!

4 Maret 2021, 05:20 WIB
Teddy Gusnaidi /Twitter.com/@teddygusnaidi

PR TASIKMALAYA - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi dalam kesempatan kali ini memberikan saran untuk menjadi terkenal. 

Seakan berikan sindiran untuk beberapa pihak, Teddy Gusnaidi menyangkut pautkan dengan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

Lalu, Teddy Gusnaidi menuturkan caranya mudah dilakukan dengan cara melaporkan kunjungan Presiden Jokowi ke NTT pekan lalu.

 Baca Juga: Kritik Presiden Jokowi Soal ‘Lempar Paket’, Rizal Ramli: Seolah Dipuja Tapi Melecehkan Rakyat, Benar Tidak?

Hal tersebut disampaikan dalam cuitan akun media sosial Twitter milik Teddy Gusnaidi sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com pada 3 Maret 2021.

Ingin terkenal?,” ucap Teddy Gusnaidi dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari akun @Teddy Gusnaidi pada 3 Maret 2021.

Teddy Gusnaidi jelaskan untuk melaporkan Presiden Jokowi ke Bareskrim atas kunjungannya ke NTT.

 Baca Juga: Kalahkan Youtuber GothamChess saat Streaming, Akun Pemain Catur Indonesia Diblokir

Mudah kok, laporkan saja kunjungan pak Jokowi di NTT ke Bareskrim,” tambah Teddy Gusnaidi.

Namun, Teddy Gusnaidi menuturkan bahwa laporannya pasti akan ditolak. Sebab, tidak ada dalam Undang-undang kekarantinaan.

Walaupun sudah tahu pasti ‘ditolak’,” ujar Teddy Gusnaidi.

 Baca Juga: Elon Musk Akan Buat Kota, Ferdinand Hutahaean Singgung Gubernur DKI Jakarta: Kira-kira Anies Bangun Apa ya?

Karena tidak ada jeratnya di UU kekarantinaan kesehatan,” kata Teddy Gusnaidi.

Meskipun begitu, Teddy Gusnaidi meyakinkan bahwa saran tersebut keren karena bisa masuk media.

Tapi kan kalian bisa masuk media,” tandas Teddy Gusnaidi.

 Baca Juga: Dua TKI Asal Karawang yang Terpapar Varian Baru Covid-19 Inggris Dinyatakan Telah Negatif

Saran gue keren tidak?,” pungkas Teddy Gusnaidi.

Sebagaimana yang telah kita tahu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere NTT pada 23 Februari 2021.

 

Lantas hal tersebut menjadi perhatian publik karena dinilai menimbulkan kerumunan yang melanggar Protokol Kesehatan.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler