Dewi Tanjung: Hanya Manusia Bodoh yang Permasalahkan Kerumunan Presiden!

27 Februari 2021, 06:40 WIB
Politikus PDIP Dewi Tanjung//* /Twitter/@DTanjung15

PR TASIKMALAYA - Politisi PDIP Dewi Tanjung angkat bicara terkait kerumunan yang ditimbulkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dewi Tanjung geram banyak pihak yang beranggapan bahwa kerumunan massa yang ditimbulkan saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke NTT sama halnya dengan kerumunan massa saat penjemputan Habib Rizieq Shihab atau HRS.

Menurut Dewi Tanjung pernyataan seperti itu hanya dilakukan atau terpikir oleh manusia yang kurang pandai atau ‘manusia bodoh’.

 Baca Juga: Pelanggaran Prokes Kerumunan di NTT dan Petamburan Dibandingkan, dr. Tirta: Bilang Saja Tidak Suka Presiden

Pernyataan Dewi Tanjung tersebut dituliskan dalam cuitan akun media sosial Twitter miliknya pada Sabtu 27 Februari 2021.

Hanya Manusia bodoh,” ujar Dewi Tanjung sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari akun @DTanjung15 pada 27 Februari 2021.

“Yang mempermasalahkan kerumunan saat Presiden ke NTT,” ucap Dewi Tanjung menambahkan.

 Baca Juga: Pelanggaran Kapal Tanker Iran dan Panama, Mahfud MD: Proses Hukum karena Itu Kedaulatan Kita

Dewi Tanjung menilai bahwa kerumunan Presiden Jokowi ke NTT jelas berbeda dengan kerumunan yang ditimbulkan HRS saat itu.

Selain itu, Dewi Tanjung pun menjelaskan bahwa kerumunan massa terjadi saat Presiden Jokowi terjadi saat melakukan kunjungan kerja untuk negara.

Lalu dibandingkan dengan kerumunan yang dilakukan oleh Rizieq (HRS) Cs,” ujar Dewi Tanjung

 Baca Juga: Jokowi dan Kerumunan di NTT, Saleh Daulay: Siapa yang Berani Mengatakan Tidak Salah? Tunjukan pada Saya!

Presiden ke NTT itu dalam rangka kerja untuk negara,” tutur Dewi Tanjung

Dewi Tanjung menuturkan bahwa berbeda halnya dengan HRS, yang membuat kerumunan dengan kegaduhan dan keributan.

Sedangkan Rizieq Cs (HRS) berkerumun membuat Gaduh dan keributan di dalam negeri, paham ??," jelas Dewi Tanjung

 Baca Juga: Bicara Soal Media Sosial, Henry Subiakto: Dunia Cyber Jangan Sampai Jadi Tempat Sampah Informasi

Sebagai informasi, jeratan hukum HRS karena kerumunan yang terjadi saat dirinya pulang ke Indonesia.

Berawal dari kumpulan massa di Bandara, sampai acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan juga pernikahan putrinya yang tidak ada penerapan protokol kesehatan sama sekali.

Melihat hal itu, banyak pihak pro Habib Rizieq Shihab atau HRS yang menginginkan perlakuan yang sama dari pihak kepolisian untuk Presiden Jokowi.

 

***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler