PR TASIKMALAYA - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi peresmian Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur olrh Presiden RI Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi.
Peresmian Bendungan Tukul tersebut dilakukan oleh Jokowi pada Minggu siang, 14 Februari 2021.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3, Ferdinand Hutahean memuji dedikasi Presiden Jokowi demi meresmikan Bendungan Tukul tersebut.
"Presiden @jokowi harus menempuh perjalanan darat yang lumayan panjang untuk sampai di Pacitan untuk meresmikan sebuah Bendungan. Dedikasi yang tinggi membangun negerinya," tulis Ferdinand Hutahaeean.
Ferdinand Hutahaean pun mengakhiri cuitan itu dengan menyebut bahwa lawan politik Jokowi kerap menyerangnya.
"Sementara itu, para lawan politiknya sibuk membangun narasi menyerang Presiden," tandasnya dalam cuitan diunggah Minggu sore, 14 Februari 2021.
Ferdinand Hutahaean pun menyertakan sebuah video yang menunjukkan saat Presiden Jokowi baru saja tiba di lokasi bendungan dan akan segera melakukan upacara peresmian.
Dalam video tersebut, terlihat sebuah mobil yang diiringi beberapa buah kendaraan lain tiba di area bendungan dan telah dinantikan oleh sejumlah orang.
Cuitan yang diposting Ferdinand Hutahaean itu berkaitan dengan pengumuman yang dibuat Presiden Jokowi di akun sosial media Twitter miliknya pada Minggu pagi.
Jokowi menyebut bahwa ia akan berangkat ke Jawa Timur demi meresmikan salah satu Proyek Strategis Nasional, yakni Bendungan Tukul di Pacitan.
"Bendungan ini akan menjadi sumber air baku, energi, pengendali banjir, dan pariwisata yang menumbuhkan ekonomi di kawasan sekitarnya," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Tagar Gaji 250 Juta Sebulan Trending, Warganet Ramai Bahas Gaji dari Influencer
Jokowi menyebut bahwa Bendungan Tukul akan bermanfaat untuk mengendalikan banjir, sebagai penyedia air baku, dan keperluan untuk mengairi sawah.
"Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, yang baru saja saya resmikan ini dibangun untuk pengendalian banjir, penyediaan air baku, dan dapat mengairi 600 ha sawah," katanya.
"Petani yang dulu hanya sekali menanam padi dan palawija, nantinya bisa dua kali menanam padi dan sekali palawija," tandas presiden.***