Kementerian PUPR Lakukan Penanganan Tol Cipali KM122, Dirjen Bina Marga: Pengamanan Lalu Lintas Hal Penting

10 Februari 2021, 13:45 WIB
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian saat meninjau lokasi kejadian longsoran di Tol Cipali /Kementerian PUPR

PR TASIKMALAYA - Terkait bencana longsor jalan di Ruas Tol Cikopo - Palimanan (Tol Cipali) KM 122 arah Jakarta yang terjadi pada Senin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pergerakan cepat dalam melakukan penanganan.

Bencana longsor yang membuat ruas Tol Cipali pada Senin, 8 Februari 2021 tersebut diakibatkan karena intensitas hujan yang tinggi di Jawa Barat.

Sepanjang 40 meter ruas jalan di Tol Cipali mengalami longsor sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.

Baca Juga: Tinjau Dua Lokasi Banjir, Ridwan Kamil: Tetap Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem

Sejak Selasa 9 Februari 2021 pada dini hari, Ruas Jalan Tol yang mengalami longsoran diberlakukan penutupan dan pemberlakuan contra flow mulai dari KM 117 hingga KM 126.

Untuk melakukan pemulihan kondisi jalan Tol Cipali pada KM 122 Kementerian PUPR bersama Astra Tol Cipali selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah melakukan sejumlah penanganan.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan pihaknya berupaya untuk menangani longsoran tersebut.

“Kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut, di antaranya pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang) dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," ujarnya.

"Di samping itu, untuk mengurangi beban lalu lintas, juga akan dibangun 2 lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari KM 122+300 hingga KM 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari,” sambungnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Kementerian PUPR.

Baca Juga: Galang Donasi untuk Istri Ustaz Maaher, Ustaz Yusuf Mansur: Semoga Semua Dapat Berkah

Untuk menuju contraflow jalur A, Kementerian PUPR meminta untuk membuat akses atau sodetan dalam waktu tiga hari berbarengan dengan pembangunan jalur sementara.

Selama 1,5 bulan lokasi jalan yang mengalami longsoran akan ditutup untuk penanganan permanen lebih lanjut. Penutupan area yang longsor selama 1,5 bulan tersebut dilakukan untuk melakukan perbaikan jalan dengan menggunakan bore pile untuk menahan longsoran.

Menurut Hedy, BUTJ telah menunjuk konsultan serta kontraktor untuk menangani ruas tol yang terkena longsor.

“Mereka sedang menyiapkan mobile office atau kontainer dan hari ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile," ucapnya.

Hedy menjelaskan untuk melakukan persiapan perbaikan serta pemasangan bore pile dan counter weight, operator segera melakukan pengerukan badan jalan.

Persiapan perbaikan serta pemasangan bore pile dan counter weight ini diperkirakan memakan waktu 2 - 3 minggu untuk pengamanan bidang gelincir.

Baca Juga: Tanggapi soal Buku ‘Ganjar Tak Pernah Solat’, Christ Wamea: Cetakan 2009, Pak Ganjar Belum Jadi Gubernur

Saat ini, hal terpenting yang dilakukan adalah melakukan pengamanan serta penanganan sementara di lokasi longsoran. Penanganan dan pengamanan tersebut dilakukan sebagai upaya agar lalu lintas di tol dapat tetap berjalan.

Sementara itu Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan bahwa untuk melakukan perbaikan jalan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kontraktor sesuai dengan arahan Kementerian PUPR.

Agung juga mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap berhati-hati dengan menaati rambu lalu lintas.

Kondisi kendaraan yang dipakai pengguna dipastikan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan terutama jika melalui jalan tol.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: pupr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler