PR TASIKMALAYA – Politisi asal Sumatera Utara Ferdinand Hutahaean mengkritisi Pemerintah Daerah perihal efektifitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Tanggapan Ferdinand Hutahaean menyusul penyampaian dari Presiden Jokowi terkait program PPKM untuk cegah peningkatan angka kasus Covid-19 tidak efektif.
Menurut Ferdinand Hutahaean bahwa tak efektifnya PPKM ialah akibat dari Pemerintah Daerah yang malas bekerja dan tidak tegas.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 Dipertahankan, Andi Arief: Dikhawatirkan Jadi Ajang Politisasi ASN
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 1 Februari 2021.
“PPKM ini tidak efektif terutama karena Pemerintah Daerahnya malas kerja, tidak tegas,” tulis akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Tidak memiliki konsep metodologi mendisiplinkan warga dan tidak serius menangani wilayahnya,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Minggu 31 Januari 2021.
Presiden Jokowi telah mengakui bahwa kegagalan PPKM ialah disebabkan tidak tegasnya implementasi yang menjadi salah satu faktor tersebut terjadi.
Dalam keteranganya, Presiden Jokowi juga menyampaikan mobilitas masyarakat masih tinggi saat PPKM diberlakukan yakni pada 11 hingga 25 Januari 2021.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta jajaranya untuk ajak pakar epidemiologi untuk ikut serta dalam desain kebijakan yang lebih komprehensif.
PPKM ini dilaksanakan untuk Jawa dan Bali, meski sebelumnya hanya dari tanggal 11 hingga 25 Januari.
Akan tetapi, 72 wilayah pelaksanan PPKM masih belum alami penurunan kasus Covid-19 dan akhirnya diperpanjang hingga 8 Februari 2021.***