Novel Baswedan Sebut IPK Turun Akibat Pelemahan KPK, Ferdinand: Jika Ingin Naik Segera Periksa APBD Jakarta

31 Januari 2021, 08:05 WIB
Kolase Foto Ferdinand Hutahean dengan Novel Baswedan // /instagram.com// @Ferdinand_Hutahaean // @novelbaswedanofficial

PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan dari penyidik senior KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Novel Baswedan.

Novel Baswedan mengklaim bahwa penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) alami penurunan akibat pelemahan terhadap KPK dan menarik perhatian Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean menyarankan Novel Baswedan untuk periksa APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daera ) Jakarta jika ingin menaikan IPK KPK dan kembali disegani.

Baca Juga: 6 Drama Korea yang Hadir di Bulan Februari, Salah Satunya Dibintangi Song Joong Ki

Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Hei Novel Baswedan, kalau kau ingin IPK naik dan @KPK_RI kembali disegani ditakuti, maka segeralah periksa APBD DKI Jakarta,” tulis akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Mantan politisi Partai Demokrat ini juga menyinggung soal dana Formula E yang besar.

Baca Juga: Lagi Cari Inspirasi Kado di Hari Valentine? Yuk Cek di Sini, Dia Pasti Makin Sayang!

Yang digunakan memperkaya pihak lain atas nama Balapan Formula E yang tidak pernah terlaksana alias Fiktif. Padahal uang keluar sudah Trilliunan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya oleh Pikiran Rakyat pada Sabtu, 30 Januari 2021 Novel Baswedan menanggapi soal penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia.

Novel Baswedan menyinggung penurunan IPK akibat dari pelemahan KPK.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkan Muncul Pesan Status WhatsApp Bisa Curi Data Pribadi?

Merasa bahwa Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki andil besar terhadap memperburuknya Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia.

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia menurun berdasarkan Transparency International Indonesia (TII).

TII yang menuliskan bahwa Indonesia memiliki IPK jauh dari rata-rata negara di Asia Pasifik.

Indonesia berada di peringkat 102 dari 180 negara, pada 2020 Indonesia alami penurunan dari 40 menjadi 37 poin.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler