Total Kerugian di Mamuju dan Majene Akibat Gempa Bumi Magnitudo 6,2 Capai Rp829,1 miliar

27 Januari 2021, 12:02 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan total kerusakan dan kerugian pascagempa magnitudo 6,2  Provinsi Sulawesi Barat mencapai Rp829,1 Miliar /Theophilus Yanuarto/Komunikasi Kebencanaan BNPB

PR TASIKMALAYA - Gempa bumi yang mengguncang dua Kabupaten di Sulawesi Barat yaitu Mamuju dan Majene dengan kekuatan magnitudo 6,2 berdampak terhadap kerusakan bangunan dan jatuhnya korban jiwa.

Berdasarkan data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai tanggal 26 Januari 2021 total kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi di Mamuju dan Majene  mencapai Rp829,1 miliar.

Sebanyak Rp449,8 miliar total kerugian akibat gempa bumi yang dialami di Kabupaten Majene dimana sektor pemukiman mengalami kerugian paling besar.

Baca Juga: Dua Anak Perempuan Korban Sriwijaya Air Berhasil Teridentifikasi, Berikut Korban yang Sudah Diindentifikasi

Berdasarkan data dari BNPB rincian kerugian yang melanda wilayah Kabupaten Majene adalah sektor permukiman Rp365,3 miliar, sosial Rp76,9 miliar, ekonomi Rp5,13 miliar, lintas sektor Rp2,1 miliar dan infrastruktur Rp235 juta.

Sebanyak 4.122 unit rumah di Kabupaten Majene mengalami kerusakan, kerusakan juga dialami 32 unit fasilitas ekonomi dan perkantoran, 17 unit fasilitas kesehatan dan 1 unit kator militer juga mengalami kerusakan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam BNPB, total kerusakan dan kerugian di Kabupaten Mamuju tercatat mencapai Rp.369,3 miliar.

Rincian kerugian di Mamuju berdasarkan data dari BNPB adalah permukiman Rp270,1 miliar, ekonomi Rp50,4 miliar, lintas sektor Rp39,9 miliar, sosial Rp17,4 miliar dan infrastruktur Rp1,3 miliar.

Baca Juga: Hutang Negara Meroket Hingga 6.000 Triliun, Rocky Gerung: Krisis dalam Pembangunan Harus Disogok

Untuk kerusakan, sebanyak 3.741 unit rumah mengalami kerusakan, sedangkan kerusakan bangunan lainnya adalah 5 unit fasilitas kesehatan, 3 unit jembatan, 1 pelabuhan, 1 unit mini market, 1 unit perkantoran dan 1 unit hotel.

Data yang dihimpun oleh Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB ini masih bersifat dinamis.

Untuk mempercepat pemulihan pasca gempa langkah yang dilakukan adalah mendata kerusakan dan kerugian yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk kemudian diproses untuk ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Gubernur.

Baca Juga: West Brom Vs Manchester City: Bantai Lawan, City Puncaki Klasemen

Sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rifai selaku Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai menyampaikan pada Juni 2021 pemulihan selesai dilakukan.

"Harapan kami, warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, yang saya sampaikan catatan hampir 80 persen, mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka dana stimulan langsung kami berikan 100 persen," ujar Rifai pada selasa 26 Januari 2021.

Saat ini proses pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga yang terdampak gempa masih dilakukan oleh BNPB dibantu dengan pengerahan alat berat oleh Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat.

Pengerahan alat berat tersebut selain untuk membersihkan puing bangunan juga disiagakan untuk antisipasi adanya longsoran di jalur Majene - Mamuju.

Baca Juga: Benny K Harman: Suara Apa yang Menakutkan? Suara Rakyat Murka!

Sebanyak 19 rumah warga telah dilakukan pembersihan oleh alat berat dan untuk tahap selanjutnya akan ada proses pengerjaan 3 rumah dan diagendakan 2 rumah lagi.

Saat ini tercatat ada dua unit rumah yang belum dilakukan pengerjaan karena kendala akses jalan yang sempit.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler