PR TASIKMALAYA – Salah satu kejahatan lingkungan yang sering dilakukan perusahaan nakal antara lain deforestasi atau selama ini dikenal sebagai istilah lain dari penggundulan hutan.
Kejahatan lingkungan yang dilakukan perusahaan dilakukan agar lahan dapat dialih fungsikan untuk penggunaan non-hutan seperti pertanian, peternakan atau kawasan perkotaan.
Mardani Ali Sera mencurigai adanyak kejahatan lingkungan seperti penggundulan hutan yang dilakukan oleh perusahaan–perusahaan di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet Dunia, Ferdinand Hutahaean: Pembodohan dan Kebohongan Publik
Politisi PKS itu juga menyebut perlunya ada penyelidikan deforestasi di Kalimantan.
Hal ini disampaikan Mardani Ali Sera melalui Twitter @MardaniAliSera pada 18 Januari 2021.
“Banjir di Kalsel merupakan pertanda bagi kita untuk mulai berani mengungkap perusahaan-perusahaan yang melakukan kejahatan lingkungan,” tulis Mardani Ali Sera seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: Terungkap! ini Alasan Al Hasan, Putra Syekh Ali Jaber Tak Menangis Sejak Ditinggalkan sang Ayah
“Kerusakan bumi tidak lain diakibatkan oleh kita, manusia. Perbaikannya, selain melalui doa, juga harus diiringi dengan usaha. Selidiki deforestasi di Kalimantan!” tambahnya.
Baca Juga: Soroti Aturan PSBB Ketat Jam Malam, Dewi Tanjung: Virus Corona Keluarnya Malam Hari Ya?
Selain itu, Mardani Ali Sera menyarankan perbaikan konsep manajemen hutan dan kerja sama dari pihak lain.
“Lalu jalankan konsep manajemen hutan dan iringi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai transparan,akuntabel,koordinatif & inklusif,” ujar Mardani Ali Sera.
“Jika hal tersebut berjalan dengan baik, diharapkan mampu menciptakan suatu sense of belonging yang tinggi mengenai hutan dari semua pihak (masyarakat, pemerintah, pengusaha),” imbuhnya.
Baca Juga: Tanggapi Cuitan Jokowi Soal Bantuan untuk Kalimantan, Mardani Ali Sera Minta Evaluasi Perusahaan
Mardani Ali Sera sebelumya menanggapi cuitan dari Green Peace ID yang menyatakan kerusakan ekologi yang masih belum dapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Joko Widodo (Jokowi).
Seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan twitter @GreenpeaceID yang menilai bencana awal tahun sebagai penghantar dari kerusakan ekologi.
Baca Juga: Rizal Ramli Percaya Ramalan Mbak You, Muannas Alaidid: Terhipnotis Bela Dukun Klenik
“Kerusakan ekologi yang belum juga menjadi perhatian serius pemerintah @jokowi, mengantar pada bencana yang kembali mengawali awal pergantian tahun,” tulis Green Peace.
“Banjir Kalsel di awal tahun ini bukanlah yang pertama terjadi, tapi justru menimbulkan dampak yang kian parah,” tambahnya.
***