PR TASIKMALAYA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera kali ini menanggapi terkait berita yang mencantumkan nama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Diberitakan bahwa Presiden Jokowi kabarnya akan melakukan perombakan kabinetnya secara besar-besaran.
Mengingat ada beberapa posisi menteri yang sedang kosong karena menteri tersebut bermasalah.
Baca Juga: Hati-Hati! 5 Orang Ini Tidak Dibolehkan Disuntikan Vakisn Covid-19
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Bertemakan Ibu, Cocok Ditonton saat Hari Ibu Nasional
Dan sebagai langkah untuk memperbaiki kabinetnya, Presiden Jokowi berencana melaksanakan reshuffle besar-besaran pada hari Rabu lusa.
Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa kinerja Menteri seharusnya membuat rakyat bahagia, dan tersenyum.
“Silahkan rombak kabinet krn hak prerogatif presiden. Baiknya kinerja Menteri membuat rakyat bahagia dan tersenyum, kenyang, pintar, dan sehat,” ucapnya, seperti yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari twitter Mardani Ali Sera dengan nama akun @MardaniaAliSera.
Baca Juga: Namanya Terseret dalam Kasus Korupsi Bansos Covid-19 Kemensos, Gibran Rakabuming Buka Suara
Bahkan selain itu, Mardani mengatakan bahwa para Menteri untuk tidak melakukan kegaduhan dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Selain itu Presiden Jokowi seharusnya bisa memperbaiki tata kelola kabinet dan juga pengawasan Menteri.
“Menteri jangan bikin gaduh apalagi berurusan dengan KPK. Presiden harus perbaiki tatakelola kabinet termasuk pengawasan ke menteri,” ucapnya pada cuitan yang sama.
Baca Juga: Kasus Pemalsuan Surat Bebas Covid-19, Polda Metro Jaya Perketat Pemeriksaan Surat Rapid di Stasiun
Baca Juga: Cek Sistem Operasi Handphone, Beberapa Perangkat ini Tak Bisa Lagi Gunakan Aplikasi WhatsApp
Seperti yang diketahui, telah tertangkap dua Kabinet Menteri yaitu Menteri Perikanan dan Kelautan (KKP) non-aktif Edhy Prabowo, dan Menteri Sosial (Mensos) non-aktif Juliari Peter Batubara karena terjerat kasus korupsi dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.