Ingin Ciptakan Moda Transportasi Ramah Lingkungan, DAMRI Buktikan Keseriusan Kelola Bus Listrik

26 November 2020, 20:45 WIB
Bus DAMRI. //Instagram.com//@damriindonesia/

PR TASIKMALAYA – Penyelenggara jasa angkutan penumpang dan barang berarmada bus, DAMRI menyatakan keseriusannya untuk mengelola bus listrik sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan. 

Hal itu ditandai dengan penyerahan secara simbolis charger station dari PT Spora Teknika Indonesia kepada Direksi DAMRI. 

Acara simbolis dilangsungkan saat peringatan HUT ke-74 DAMRI yang diadakan di Kantor Pusat DAMRI.

Baca Juga: Tengah Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Korea Selatan Laporkan Kasus Harian Tertinggi Sejak Maret

"Dengan charger station, DAMRI mula melengkapi fasilitas yang dibutuhkan untuk rencana operasional bus listrik. Di samping itu, fasilitas ini nantinya dapat digunakan masyarakat umum untuk mengisi daya pada kendaraan listrik mereka," ucap Direktur Teknik dan Fasilias DAMRI, Arifin.

Ia juga menyebutkan, melalui penggunaan bus listrik, DAMRI mulai berinovasi untuk penggunaan alat produksi.

Terlebih dengan energi yang ramah lingkungan, resilien, berkelanjutan, inovatif, modern, dan berbasis teknologi meutakhir untuk mendukung konektivitas transportasi darat.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Diberikan Penghargaan oleh Tiongkok?

Selain itu, DAMRI telah menerima prototype kendaraan untuk uji coba bus medium bermesin belakang pertama di Indoensia dari PT Asian Auto Internasional (AAI).

Prototipe tesebut rencananya akan dioperasikan untuk mendukung kebutuhan angkutan di Jakarta.

Serah terima dilaksanakan di Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno-Hatta dalam rangkauan acara perayaan HUT ke-74.

Baca Juga: Calon Wali Kota Depok Positif Covid-19, Mohammad Idris: Infeksi Dapat Menimpa Siapa Saja

Seiring dengan pertambahan usianya, DAMRI berfokus pada penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dengan perolehan sertifikat ISO 45001:2018 yang telah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi TUV Rheinland Indonesia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler