Indonesia Resmi Gandeng CEPI, Kerja Sama Melawan Pandemi Covid-19

24 November 2020, 21:52 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Fernandozhiminaicela/Pixabay

PR TASIKMALAYA – Indonesia secara resmi bergabung dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) guna mendukung akses yang adil, terjangkau, dan merata bagi semua negara untuk memperoleh vaksin Covid-19.

“Kolaborasi dengan CEPI penting karena memungkinkan Indonesia memberikan kontribusi konkret dalam hal vaksin untuk semua,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dikutip Pikiran Rakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Menurut Retno, tanpa akses yang adil terhadap vaksin, negara berkembang dan kurang berkembang berisiko tertinggal sehingga justru akan memperpanjang pandemi.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Liga Champions Grup H: PSG vs Leipzig dan MU vs Istanbul Basaksehir

CEPI menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PT Bio Farma (Persero) untuk memerangi wabah penyakit menular, termasuk pandemi Covid-19 itu dalam acara penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral RI-CEPI.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh CEO CEPI, Richard Hatchett pada Selasa, 24 November 2020.

“Dengan bergabung ke CEPI, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah menunjukkan kepemimpinan dan inisiatif yang besar dalam membina solidaritas global dan kerjasama internasional untuk memitigasi dampak pandemi saat ini dan yang akan datang,” katanya.

Baca Juga: Gagal Gandakan Uang, Pasutri di Tebo Culik Dua Anak untuk Dijadikan Pemuas Nafsu

CEPI adalah koalisi yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil yang bertujuan mempercepat pengembangan vaksin untuk melawan penyakit menular dan mengupayakan akses yang adil terhadap vaksin bagi semua orang.

Sejauh ini, CEPI yang berbasis di Oslo, Norwegia, itu telah membantu mendanai pengembangan sembilan kandidat vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Curevac, Inc.,

Inovio Pharmaceuticals, Inc., Moderna, Inc., Novavax, Inc., Clover Biopharmaceuticals, Universitas Hong Kong, Universitas Oxford, Universitas Queensland, serta konsorsium yang dipimpin Institut Pasteur.

Baca Juga: Alami Lonjakan Harga Saham, Kekayaan Elon Musk Salip Bill Gates dan Mark Zuckerberg

“Sebelas bulan sejak publikasi urutan genetik virus, delapan mitra kami telah memasuki uji klinis dari 48 (kandidat vaksin) secara global, dan dua (kandidat) diantaranya telah melaporkan hasil positif dalam uji klinis fase III,” kata Hatchett.

Sementara itu, potensi yang ditunjukkan oleh Bio Farma membuka peluang industri farmasi Indonesia untuk menjadi pemain penting dalam jaringan vaksin global, di bawah mekanisme CEPI.

Retno juga menjelaskan bahwa kerjasama dengan CEPI ini akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional Indonesia. Ini merupakan tujuan strategis jangka panjang Indonesia sebagai anggota Dewan Investor CEPI.

Baca Juga: Tersedia Pekan Depan, Arab Saudi akan Gratiskan Vaksin Covid-19

Selain itu, kolaborasi dengan CEPI juga akan membuka akses yang lebih baik bagi Indonesia untuk memperoleh informasi mengenai pengembangan vaksin dan uji klinis terbaru serta pelatihan untuk uji klinis dan laboratorium.

Retno berharap bahwa kerja sama RI-CEPI ini akan menguntungkan dunia dalam perjuangan melawan Covid-19 dan pandemi di masa depan.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler