Pasien Covid-19 Klaster Pesantren di Kota Tasikmalaya Diisolasi

- 2 Oktober 2020, 10:51 WIB
Penyemprotan desinfektan pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya.
Penyemprotan desinfektan pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya. /Dok./

Pemberlakuan isolasi atau larangan orang untuk memasuki kawasan pondok pesantren sebagai upaya agar tidak terjadi penularan wabah covid-19.

Baca Juga: Intip Resep Ayam Goreng Crispy Lezat ala Chef William Gozali

“Tadinya Pak Wagub (Uu Ruzhanul Ulum) mau kunjungi pesantren itu. Tapi karena posisi sedang seperti ini kita rekomendasi untuk tidak mengunjungi pesantren. Pesantren juga harus disiplin karantina,” tambah Uus.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pun telah berupaya melalukan banyak hal agar kasus Covid-19 bisa menurunkan dan menaikan angka kesembuhan pasien Covid-19.

Laporan tim gugugs mencatat sudah mencapai 153 kasus positif covid-19 di kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Kenali Istilah 'Mini Lockdown', Penanganan Covid-19 yang Dinilai Efektif

Uus mengatakan, data itu belum ditambah dengan penemuan kasus yang baru diketahui pada Kamis pukul 14.00 WIB.

Dengan begitu, data baru sebanyak kasus 53 kasus belum masuk ke dalam data yang disebarkan.

Jumlah kasus terbanyak hingga saat ini berasal dari klaster lingkungan pesantren. Pondok pesantren merupakan tempat bagi santri yang berasal dari berbagai daerah.

Baca Juga: Ini Cara Mengolah Daging Kambing agar Tidak Bau

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x