Viral dan Kreatif, Petani di Tasikmalaya Atasi Kekeringan dengan Kincir Air Raksasa untuk Aliri Sawah

- 3 Oktober 2023, 17:07 WIB
Kisah viral dan kreatif dari kelompok tani di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya yang memanfaatkan pembuatan kincir air raksasa dari bambu untuk mengairi sawah di tengah cuaca panas dan kekeringan dampak El Nino.
Kisah viral dan kreatif dari kelompok tani di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya yang memanfaatkan pembuatan kincir air raksasa dari bambu untuk mengairi sawah di tengah cuaca panas dan kekeringan dampak El Nino. /Antara/Dian Hardiana

PR TASIKMALAYA - Cuaca panas yang ekstrem akhir-akhir ini menyebabkan adanya kekeringan dari dampak adanya fenomena El Nino. Hal itu membuat petani yang membutuhkan air untuk mengairi sawah dan ladang kesulitan untuk menanam padi.

Namun, menariknya di Tasikmalaya terdapat kelompok petani yang memanfaatkan kincir air raksasa untuk mengairi sawah dan ladang di sekitarnya. Akibatnya, meski sedang dalam masa kekeringan, mereka masih dapat bercocok tanam.

Tepatnya di Kampung Sukasirna, Cimanggung Sari, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, kelompok tani tersebut menggunakan kincir air raksasa sebagai solusi dari adanya masa kekeringan dari cuaca panas dampak El Nino akhir-akhir ini.

Kincir air raksasa tersebut berdiameter 5 meter yang dipasang di tengah aliran sungai Citanduy. Dengan memanfaatkan aliran air sungai, petani di desa tersebut dapat mengaliri sawah dan ladang dengan air yang cukup melimpah.

Baca Juga: Cuma 1 Jutaan, Ini Dia Rekomendasi 5 HP Vivo Murah dengan Kualitas Tidak Murahan

Menariknya lagi, bahan utama dari pembuatan kincir air raksasa tersebut bahkan tidak menggunakan bahan material yang terbilang mahal. Hanya dengan berbahan dasar bambu, kelompok petani tersebut dapat merasakan manfaat yang luar biasa.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada Selasa, 3 Oktober 2023, seorang petani yang memelopori dan memimpin pembuatan kincir air raksasa tersebut adalah Ado Hadori. Dirinya juga diketahui merupakan Ketua Kelompok Tani Sarimukti.

Adapun menurut Ado, ide yang mendasari pembuatan kincir air raksasa ini adalah tradisi terun temurun dari para leluhurnya. Ado mengaku, bahwa dirinya merupakan generasi ketiga yang melanjutkan tradisi tersebut.

"Iya, ide membikin kincir ini ya turun temurun sampe sekarang, sampe ke saya. Udah tiga generasi dari kakek, ada lagi generasi, anaknya, ama teman-temannya juga, sampe ke saya sekarang," kata Ado menjelaskan.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah