Badai Musim Dingin di AS Memakan Korban Jiwa hingga Pemadaman Listrik

- 24 Desember 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Badai. Cuaca dingin yang terjadi di Amerika Serikat saat ini sudah memakan korban jiwa hingga berdampak pada hal lain.
Ilustrasi Badai. Cuaca dingin yang terjadi di Amerika Serikat saat ini sudah memakan korban jiwa hingga berdampak pada hal lain. /Labuan Bajo Terkini/pixabay

PR TASIKMALAYA - Badai musim dingin tengah terjadi di Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat puluhan orang Amerika mengalami kedinginan hingga menusuk tulang.

Selain itu, badai musim dingin tersebut mengakibatkan pemadaman listrik dan membatalkan rencana liburan dari banyak orang Amerika.

Badai musim dingin sebetulnya hampir belum pernah terjadi, menurut peramal cuaca. 60% populasi di AS telah diinformasikan terkait peringatan cuaca musim dingin.

Menurut Layanan Cuaca Nasional, lebih dari 200 juta orang berada di bawah peringatan cuaca musim dingin yang saat ini terjadi adalah badai musim dingin.

Baca Juga: Ranking Reputasi Brand Penyanyi Kpop pada Bulan Desember 2022, BTS Masih jadi yang Teratas

“Dalam peta menggambarkan salah satu peringatan atau merupakan cuaca musim dingin terbesar yang pernah ada,” ucap peramal cuaca dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Korean Times.

Dampak dari badai musim dingin ini menyebabkan pemadaman listrik lebih dari 1,4 juta rumah dan bisnis hingga mengalami kegelapan, menurut Situs Web PowerOutage, yang melacak laporan utilitas.

Pemadaman listrik dilakukan secara bergilir mulai hari Jum’at, 23 Desember 2022, untuk menghemat daya saat wilayah tersebut menghadapi cuaca dingin yang ekstrem.

Baca Juga: Preview The Interest of Love: Lengkap dengan Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton

Tidak hanya pemadaman listrik, jadwal penerbangan pun terganggu. Lebih dari 4.500 penerbangan, baik masuk atau keluar AS dibatalkan, menurut situs pelacakan FlightAware.

Hal tersebut menyebabkan lebih banyak kekacauan, karena orang-orang ingin segera pulang ke kampung halaman masing-masing untuk liburan.

Wendell Davis, seorang pemain basket yang bermain dengan tim di Prancis, mengatakan bahwa ia dan tim hanya harus tetap berpikir positif. Karena kemarahan tidak akan membantunya sama sekali.

Baca Juga: Tes IQ: Sulit Banget! Yang Teliti Harus Cari 3 Perbedaan di Gambar dalam 20 Detik

Ia dan tim menunggu di O’Hare, Chicago pada hari Jum’at, 23 Desember 2022, setelah serangkaian pembatalan penerbangan dilakukan.

Badai besar membentang dari perbatasan ke perbatasan, seperti di Kanada dan Meksiko.

Di Kanada, WestJet membatalkan semua penerbangan pada hari Jum’at, 23 Desember 2022, di Bandara Internasional Toronto Pearson, mulai pukul 09.00.

Di Meksiko, para migran menunggu di dekat perbatasan AS dengan suhu yang sangat dingin ketika menunggu keputusan dari Mahkamah Agung AS perihal kapan akan dicabutnya pembatasan era pandemi.

Baca Juga: Cara Menjawab Ucapan Selamat Natal 2022 dari Bos hingga Sahabat Dekat

Peramal cuaca mengatakan bahwa siklon bom, ketika tekanan atmosfer turun sangat cepat dalam badai yang kuat dan berkembang di dekat Great Lakes, Amerika Utara, akan menimbulkan kondisi badai salju, termasuk angin kencang.

Kepala operasi prakiraan Pusat Prediksi Cuaca Layanan Cuaca Nasional, Greg Carbin, mengatakan bahwa dampaknya mungkin jauh lebih besar daripada yang mungkin terjadi di tengah msuim dingin selama akhir pekan.

Badai musim dingin yang terjadi di AS ini telah memakan korban jiwa. Seorang pengemudi Kansas City, Missouri, meninggal dunia pada hari Kamis, 22 Desember 2022, setelah tergelincir ke sungai.

Baca Juga: Zodiak yang Mudah Terjebak Cinlok di Tempat Kerja, Salah Satunya Ada Gemini

Tidak hanya itu, terdapat satu orang sopir truk yang harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah meluncur ke dalam kolam.

Beberapa kecelakaan pun terjadi di Michigan pada hari Jum’at, 23 Desember 2022.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x