BPBD: Penanganan Serius Harus Dilakukan untuk Atasi Banjir di Sukaresik Tasikmalaya

- 10 Juni 2020, 18:30 WIB
POTRET banjir yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.*
POTRET banjir yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.* //KP/ ASEP MS

PR TASIKMALAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menilai, banjir yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, sudah menjadi langganan setiap hujan turun dengan intensitas tinggi.

Walaupun penanggulangan selalu dilakukan, tapi untuk mengatasinya harus ada langkah serius agar banjir tak lagi terjadi di wilayah itu. 

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Jumlah Massa Kampanye Pilkada Dibatasi

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuaredidin mengatakan, setiap ada kejadian banjir di Kecamatan Sukaresik, pihaknya selalu mengusulkan untuk melakukan penanganan.

Lantaran menurutnya, penyebab banjir itu merupakan luapan air dari Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy, penangannya harus melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.

"Pertama, harus dilakukan sodetan di Sungai Cikidang dan normalisasi Sungai Citanduy sampai wilayah hulu," kata Nuareddin, Rabu, 10 Juni 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Dampak Covid-19, Benarkah Setiap Ibu Hamil akan Terima Bantuan Sosial Rp 3 Juta?

Nuaredin mengaku, pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan BBWS Citanduy untuk melakukan penanganan jangka panjang banjir yang terjadi di Sukaresik.

Bahkan, pihaknya sudah pernah membuat laporan langsung ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Bupati Tasikmalaya. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut penanganan banjir di Sukaresik.

Selain itu menurutnya, penegakan hukum juga harus dilakukan dengan tegas. Sebab, mulai banyak warga yang mendirikan bangunan di bantaran sungai dan menyebabkan sungai semakin menyempit.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Dinkes Kota Tasikmalaya Gelar Rapid Test Massal di Pasar Pancasila

"Pemkab Tasikmalaya dan Ciamis harus menyadarkan masyarakat agar tidak membangun di bantaran sungai," lanjutnya

Sebelumnya, banjir akibat luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang kembali menerjang Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu pagi.

Berdasarkan catatan Republika, banjir akibat luapan Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy itu telah terjadi empat kali sejak awal 2020.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Dorce Gamalama Resmi Jadi Sopir Pribadi Raffi Ahmad

Kepala Desa Tanjungsari, Amas mengatakan, banjir yang terjadi kali ini menyebabkan sekira 50 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Sementara ketingguan air di jalan bisa mencapai 1 meter. Akibatnya, aktivitas ratusan warga di tiga kedusunan wilayah itu terdampak akibat banjir.

"Banjir ini merupakan luapan dari Sungai Citanduy dan Cikidang. Naiknya ke pemukiman sekira pukul 06.00 WIB," ujarnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x