Meski kecewa, akan tetapi 120 calon jemaah haji di Kampung Cimawate ini tetap menerima keputusan pemerintah pusat.
Selain demi terhindar dari pandemi Covid-19, pembatalan keberangkatan jemaah haji juga dianggap tepat untuk menjaga kekhusuan ibadah di tanah suci.
Baca Juga: Tak Lagi Bingung, Korea Selatan Kini Bisa Pilih antara AS dan Tiongkok di Tengah Persaingan Ketat
Salah seorang calon jemaah haji asal Kampung Cimawate Desa Tarunajaya, Yusup menuturkan, bahwa di Kampung Cimawate Desa Tarunajaya cukup banyak calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 2020 ini.
Mereka pun berangkat bersama dalam satu KBIH. Umumnya semua mendaftar sejak 2012 dengan daftar tunggu kala itu 8 tahun lamanya.
"Perasaannya agak kecewa. Tetapi ini sudah takdirnya dan menjadi keputusan pemerintah. Jadi kami memakluminya," tutur Yusup.
Baca Juga: Para Ahli Sebut Corona Alami Mutasi, WHO: Virus tersebut Tak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya
Bahkan, ungkap dia, dirinya sudah mempersiapkan dan membeli oleh-oleh, seperti sajadah, kurma, tasbih, kopiah dan lainnya.
Semua sudah dipersiapkan sejak bulan puasa lalu dan dibeli dari salah satu toko oleh-oleh haji di Tasikmalaya. Nilainya pun mencapai jutaan rupiah.
"Tanggung sudah dibeli, tadinya mau dibagikan ke masyarakat sebelum berangkat haji. Jadi kita tetap dibagi-bagikan saja kepada masyarakat karena tidak bisa disimpan lama," ujar dia.