Nafsu Belanja Warga Tak Terbendung, Wali Kota Tasikmalaya Mengaku Sudah Menduga

- 23 Mei 2020, 14:55 WIB
Wali kota Tasikmalaya, Budi Budiman.
Wali kota Tasikmalaya, Budi Budiman. /Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II di Kota Tasikmalaya sudah memasuki hari keempat sejak diberlakukan Rabu 20 Mei 2020 lalu.

Hingga Sabtu, 22 Mei 2020, berbagai aturan PSBB telah diberlakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. Termasuk salah satunya mencegah terjadinya mobilisasi massa dalam jumlah banyak dengan melakukan penyekatan-penyekatan ketempat tempat keramaian.

Hanya saja berdasarkan pemantauan dilapangan, pada pelaksanaan, sejak penerapan PSBB tahap kedua mobilisasi massa seolah tidak terbendung. Dipusat-pusat keramaian justru selalu ramai dipenuhi masyarakat. Apalagi dengan semakin dekatnya perayaan lebaran, pemerintah mengizinkan beroperasinya kembali toko dan mall dengan jam operasional dari jam 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: 1.000 Paket Sembako Disebar, Penyapu Jalanan Jadi Target Utama

"Kita menyadari, tentunya, masih banyak hal yang harus dievaluasi dan ditaati masyarakat ketika aturan pencegahan penyebaran virus corona ini diberlakukan," ujar Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, Sabtu 23 Mei 2020.

Salah satunya ujar Budi, adalah protokol kesehatan social distancing alias jaga jarak. Jaga jarak di PSBB ini menurut Budi masih banyak dilanggar masyarakat. Salah satunya ujar Budi, ketika memasuki pusat perbelanjaan, masyarakat sudah mentaati protokol kesehatan. Tapi ketika mengantre di loket pembayaran, jaga jarak masih banyak dilanggar. Budi pun sudah men duga hal ini akan terjadi.

"PSBB suit teratur ini sudah kita prediksi. Kerumunan masyarakat sulit dihindari karena tak paham arti PSBB. Padahal tujuannya untuk keselamatan semua," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gunakan Masker Terlalu Lama Buat Tubuh Kurang Pasokan Oksigen? Simak Faktanya

"Orang masih banyak membeli pakaian dan sebagainya. Ini berisiko. Kita juga dilema. Di sisi lain ingin cepat memutus mata rantai covid, tapi juga ekonomi jangan sampai terdampak terlalu  dalam," sambungnya.

Jadi, saran dia, dalam evaluasi PSBB tahap II yang sedang berjalan, dirinya kembali mengingatkan para pengusaha pertokoan agat lebih memperhatikan physical distancing.

"Kita terus perkuat tim patroli selama PSBB. Fokus kita saat ini di pusat perdagangan, seperti toko pakaian dan pasar. Tim akan bubarkan kalau kumpulan massa terlalu banyak," terangnya.
"Saya lihat banyak yang belanja berjejer mengantre, tapi tidak jaga jarak. Ini yang harus diubah. Silakan belanja, social distancing tetap dijaga," ujarnya menambahkan.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x