Bentuk Dukungan, Peran Ulama Sangat Dibutuhkan untuk Melawan Covid-19

- 14 April 2020, 20:00 WIB
Sejumlah ulama Kota Tasikmalaya saat mengikuti rapat kordinasi penanganan covid -19 di Kota Tasikmalaya.*
Sejumlah ulama Kota Tasikmalaya saat mengikuti rapat kordinasi penanganan covid -19 di Kota Tasikmalaya.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Perang melawan virus corona dibutuhkan kepedulian dan bantuan berbagai pihak, termasuk ulama.

Sebab, upaya pemerintah dalam penanggulangan coronavirus disease 2019 (Covid-19) tak akan maksimal jika tidak didukung seluruh elemen masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat Selasa 14 April 2020.

Baca Juga: Bantu Berantas Covid-19, MWC NU Tasikmalaya Sumbang Ribuan Masker dan Hand Sanitizer

Menurut Uus, Pemerintah Kota Tasikmalaya meminta bantuan seluruh pihak, terutama ulama untuk bersama-sama memgedukasi masyarakat terkait virus corona.

"Karena Tasikmalaya adalah kota santri, peran ulama yang selalu bersama masyarakat, bisa lebih memperkuat program dan anjuran pemeritah. Termasuk dalam pembatasan akrivitas keagaaman di rumah ibadah," kata Uus.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 ke Tenaga Medis, AS Izinkan Tes Air Liur Gantikan Swab Lendir

Uus mengatakan, pembatasan kegiatan keagamaan merupakan sesuatu yang sangat sensitif. Namun, hal itu dengan sangat terpaksa harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas agar dapat dicegah.

Menurut Uus, tak hanya kegiatan keagamaan umat Muslim yang dibatasi. Ia menyebutkan, kegiatan agama lain di luar muslim pun sama dibatasi.

"Tapi karena mayoritas kita Muslim, yang pertama kita ajak berdialog adalah MUI dan komponen di bawahnya. Karena ini menyangkut keyakinan, kita harus libatkan semua pihak," ujarnya.

Baca Juga: Dokter Kesehatan Berikan Rekomendasi Cara Efektif Menangani Masalah Sinusitis Kronis

Uus juga mengatakan, dari sisi kesehatan, segala hal yang membuat kerumunan dalam situasi saat ini sangat tidak dianjurkan. Salah satunya adalah kegiatan shalat Jumat di masjid-masjid. Namun, ketika disandingkan dengan kepercayaan, hal itu sulit dilakukan.

Ia berharap, kebijakan Pemkot Tasikmalaya untuk membatasi kegiatan keagaman dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh semua pihak.

Ia juga meminta para ulama untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan virus corona.

Baca Juga: Bisa Ditiru, Cobalah Tips dari Ahli Nutrisi Supaya Badan Tetap Bugar saat Puasa

"Mudah-mudahan bisa ada kebijakan yang tepat sasaran dan diterima semua pihak. Yang penting bisa memutus mata rantai covid -19," katanya.

Hingga Selasa, tercatat ada penambahan pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya dari 11 menjadi 12 pasien.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x