SKB Radikalisme ASN Berpotensi Bungkam Kelompok yang Kritisi Pemerintah

- 3 Desember 2019, 10:31 WIB
Pegawai Negeri Sipil.*
Pegawai Negeri Sipil.* /DOK PR/

Pengarusutamaan toleransi bisa dimaknai sebagai upaya-upaya integratif yang dilakukan untuk menghadirkan narasi baru dengan lebih toleran dan menghargai keberagamaan.

"Memperbanyak dialog dan narasi tentang toleransi, serta penguatan literasi digital bagi kalangan ASN," ucap Ajat.

Baca Juga: Komplotan Pencuri Spesialis Minimarket Berhasil Diringkus Polres Tasikmalaya

Dia juga mengungkapkan sejumlah cara agar tolerasi menjadi arus utam bagi para pegawai negeri sipil itu.

"Tak sedikit ASN yang terpapar radikalisme karena faktor informasi fake (palsu) dan hoaks (bohong)," ujarnya.

Demikian pula dengan ASN yang gemar mendengarkan ceramah-ceramah provokatif dari ustad yang tidak mempunyai sanad keilmuan jelas.

Baca Juga: Tengah Jadi Polemik, Dua Proyek Renovasi di Tasikmalaya Diklaim Rampung

"Jika kita melihat persoalan ini dari hulu, saya pikir salah satu persoalannya adalah kurang nya narasi toleransi yang didapatkan kelompok ASN sehingga bacaan tentang politik yang kadang dibalut dengan agama menjadi sangat efektif untuk meracuni alam fikir kelompok itu," tutur Ajat.‎

Radikalisme yang dianggap menjalar di kalangan ASN harus di respon dengan upaya-upaya yang lebih sistematis dan berkelanjutan bukan dengan cara-cara reaktif.

"‎Radikaliame menurut saya adalah persoalan di hilir, persoalan di hulunya adalah ketidakadilan ekonomi, sosial, hukum. Radikalisme itu tumbuh subur di negeri yang rakyatnya kelaparan, di negeri yang rakyatnya menjadi korban ketidakadilan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x