Sepakat Lestarikan Seni Tradisi Pencak Silat, BPNB Jawa Barat dan PERSINAS ASAD Tasikmalaya Tanda Tangani MoU

13 Agustus 2022, 07:16 WIB
Penandatangan MoU Pelestarian Seni Tradisi Pencak Silat antara BPNB Jawa Barat dengan PERSINAS ASAD Tasikmalaya. /PR Tasikmalaya/Hafed Asad/

PR TASIKMALAYA - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Jawa Barat dan Perguruan Silat Nasional (PERSINAS) ASAD bersepakat dalam mendukung melestarikan seni tradisi pencak silat di Kota Tasikmalaya.

Oleh karena itu, pada Jumat, 12 Agustus 2022 BPNB Jawa Barat dan PERSINAS ASAD Tasikmalaya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bukti nyata bersama-sama mendukung pelestarian seni tradisi pencak silat.

Pelaksanaan MoU ini di antaranya berupa dukungan moral dan material dari BPNB Jawa Barat dalam kegiatan "Festival Seni Pencak Silat Kembangan" yang digelar PERSINAS ASAD Tasikmalaya pada 20-21 Agustus 2022 mendatang.

Kasubbag TU BPNB Jawa Barat, Hendra Gunawan, S.Kom yang mewakili Ketua BPNB Jawa Barat menyampaikan bahwa pencak silat menjadi salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) oleh UNESCO.

Baca Juga: Profil Singkat Fachri Albar, Pemeran Batara di Pengabdi Setan 2  

"Pencak silat telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) dunia dari Indonesia oleh UNESCO," tutur Hendra dalam sambutan.

"Meskipun ada pencak silat dari negara lain," tambahnya.

Maka dari itu, menurut Hendra bahwa pihak pemerintah  memerlukan dukungan dari komunitas, lembaga, maupun organisasi yang bergelut dalam kesenian dan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

Perlu ada saling mendukung antara pemerintah dengan para pelaku seni kebudayaan, termasuk di daerah-daerah.

Baca Juga: Daftar 6 Proyek DC yang Dibatalkan, Mulai dari Batgirl hingga Justice League Part 2

Selanjutnya, Hendra menambahkan bahwa komunitas maupun lembaga seni kebudayaan di daerah bisa lebih proaktif mendorong pemerintah kota/kabupaten untuk memberikan perhatian lebih terhadap seni tradisi daerah masing-masing.

Ia mewanti-wanti, bahwa jangan sampai baru bertindak saat seni kebudayaan Indonesia direbut negara lain.

"Melalui program dari BPNB ini diharapkan teman-teman komunitas, organisasi, atau lembaga seni bisa lebih mendorong pemerintah daerahnya pro aktif," ujar Hendra.

"Jangan sampai kita kebakaran jenggot, saat negara lain mengakui kebudayaan kita," imbuhnya.

Baca Juga: 5 Drama Korea Komedi Terbaik Sepanjang Masa, Dijamin Mood Kamu Meningkat!

Begitupun dalam pagelaran "Festival Seni Pencak Silat Kembangan", Hendra menitipkan dan mendoakan kegiatan PERSINAS ASAD dalam upaya melestarikan seni tradisi pencak silat terus berkesinambungan.

Tidak hanya itu, bahwa BPNB Jawa Barat siap mendukung segala bentuk kegiatan PERSINAS ASAD Tasikmalaya yang sejalan dengan visi-misi pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan di Indonesia.

"Semoga rencana kegiatan PERSINAS ASAD Tasikmalaya bisa berjalan dengan lancar dan barokah," ucap Hendra.

"Bagi komunitas atau pelaku seni yang bersedia mendapatkan bantuan dana dari pemerintah (BPNB) Jawa Barat silakan penuhi syarat dengan mengikuti petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang telah ditentukan," tambahnya.

Baca Juga: Resmi! Kemenhub Naikkan Tarif Ojek Online Mulai 14 Agustus 2022, Ini 3 Zona yang Alami Kenaikan

Dukungan BPNB Jawa Barat ini tentu mendapatkan tanggapan dari Ketua PERSINAS ASAD Tasikmalaya, Yadin Jamiatudin,S.E., yang mengapresiasi BPNB Jawa Barat telah memberikan perhatian kepada komunitas dan pelaku seni kebudayaan.

"MoU ini bukti bahwa, kami para pelaku dan organisasi seni kebudayaan di daerah telah mendapatkan perhatian nyata dari pemerintah, khususnya BPNB Jawa Barat," kata Yadin.

"Sehingga, dukungan ini juga menjadi salah satu asupan motivasi bagi kami agar bisa terus menjaga, bahkan melestarikan kebudayaan khususnya seni tradisi pencak silat," tambahnya.

Diketahui, bahwa BPNB Jawa Barat telah memilih 10 komunitas atau organisasi dan lima pelaku seni kebudayaan untuk diajak menandatangani MoU pelestarian kebudayaan ini.

UNESCO telah menetapkan tradisi pencak silat sebagai WBTB pada 11 Desember 2019 di Bogota, Kolombia pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler