Grafik Cenderung Melandai, Kota Tasikmalaya Dinilai Sudah Lewati Masa Puncak Pandemi Covid-19

26 Mei 2020, 13:30 WIB
BUDI Budiman menghimbau halalbihalal dilakukan secara virtual.* //Asep MS/KP

PIKIRAN RAKYAT - Tidak ada penambahan kasus Covid-19 selama empat hari, Kota Tasikmalaya dianggap sudah melawati masa puncak pandemi virus corona.

Dalam kurun waktu tersebut, gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya tidak menemukan penambahan kasus positif termasuk setelah lebaran.

Hingga H+2 lebaran atau Selasa, 26 April 2020, kasus pasien positif di Kota Tasikmalaya masih tetap diangka 47 orang. Jumlah itu masih sama dengan kondisi sebelum Idulfitri.

Baca Juga: Akui Dirinya Penjelajah Waktu, Seorang Pria Ramalkan Akhir Corona dan Gagalnya Trump di Pemilu 2020

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya sudah memprediksi bahwa fase puncak pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya terjadi pada sepekan sebelum lebaran.

Angka penambahan kasus pasien positif ketika itu melonjak cukup signifikan. Dalam sepekan, ditemukan 10 kasus baru di Kota Tasikmalaya.

"Kita sudah sampaikan, seminggu sebelum hari raya akan memasuki fase puncak di Kota Tasikmalaya. Sebab, mulai banyak yang mudik ke daerah, salah satunya Kota Tasikmalaya," kata dia saat dihubungi, Selasa, 26 Mei 2020.

Baca Juga: Corona Telah Menginfeksi 5,3 Juta Orang, Novavax Memulai Uji Klinis Fase 1 untuk Vaksin Covid-19

Melihat grafik yang saat ini cenderung melandai, Uus berharap angka tersebut dapat dipertahankan.

Kendati demikian, ia terus mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan anjuran pemerintah, seperti jaga jarak (physical distancing) dan selalu mengenakan masker. Pasalnya, menurut dia, penambahan kasus baru masih berpotensi terjadi.

Apalagi, lanjut dia, saat ini masih dalam suasana lebaran. Kebiasaan halalbihalal dengan bersalam-salaman disebut sangat mungkin menjadi faktor yang menyebabkan penambahan kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Mengira Terbuat dari Plastik, Seorang Bule Pria Terkejut Melihat Kerupuk yang Tengah Digorengnya

"Kebiasaan itu sudah berjalan puluhan tahun dan sudah menjadi tradisi. Jadi tidak mudah untuk mengubah tradisi itu," kata dia.

Karena itu kata Uus, meski menggelar halalhibalal, Uus meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Ia berharap, masyarakat dapat berdisiplin untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta warganya untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Afrika Bebas dari Dampak Terburuk Virus Corona, WHO Malah Khawatirkan Adanya 'Epidemi Diam-diam'

Bahkan, jika penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tasikmalaya nantinya tak dilanjut. PSBB di Kota Tasikmalaya sendiri masih akan berlaku hingga 29 Mei 2020.

"Meski nanti PSBB selesai, protokol kesehatan harus tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan. Jadi kesadaran kolektif menjadi penting bagi kita semua," kata dia.

Budi meminta semua pihak untuk memahami anjuran pemerintah tersebut. Sebab, menurut dia, hal itu demi kebaikan bersama agar pandemi Covid-19 dapat cepat teratasi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler