33 Ribu Penerima BPNT Gigit Jari Dapati Rekening Kosong Tanpa Saldo, Bupati Undang Pihak Bank

13 Mei 2020, 08:50 WIB
SEKRETARIS Sekretaris Forum Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Tasikmalaya, Koko Komara.* //Aris MF/KP

PIKIRAN RAKYAT - Fakta menyedihkan dialami puluhan ribu masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau yang kini telah berganti nama menjadi Bantuan Sembako Pangan (BSP) di Kabupaten Tasikmalaya.

Betapa tidak, di masa-masa sulit dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, mereka yang semestinya menerima bantuan kini hanya bisa gigit jari.

Pasalnya saldo bantuan yang semestinya bisa mereka cairkan di kartu rekening ATM, nyatanya kosong tanpa saldo.

Baca Juga: Pria Disebut Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19, Simak Penjelasannya

Kasus ini bukan terjadi pada satu atau dua orang, akan tetapi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sedikitnya ada 33 ribu KPM se-Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami saldo bantuan kosong.

Akibatnya, warga penerima bantuan inipun tidak bisa mencairkan bantuan berupa paket sembako pada e-warung yang ditunjuk.

"Data kasar di kita ada sebanyak 33 ribu keluarga penerima manfaat yang ternyata saldo bantuannya kosong. Kita sedang crosscheck juga kebenarannya, karena kesulitannya datanya itu manual. Berbeda dengan di perbankan itu elektronik," jelas Sekretaris Sekretaris Forum Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Tasikmalaya, Koko Komara, Selasa, 12 Mei 2020.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, FDA Sebut Anjing dan Kucing Harus Berlatih Jarak Sosial di Tengah Pandemi

Dijelaskan dia, pihaknya mendapatkan beragam pengaduan dari KPM terkait masalah kosongnya saldo bantuan tersebut.

Setelah direkap per wilayah, ternyata jumlahnya membengkak. TKSK langsung bergerak ke setiap e-warung guna melakukan crosscheck kebenaran.

Ternyata hasilnya memang benar, banyak terjadi kekosongan saldo bantuan yang akhirnya mengakibatkan bantuan pun tidak bisa diambil.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Mars Bukan Planet Mati, Terbukti Aktif Secara Vulkanik dan Geologis

Pihaknya juga menemukan fakta, jika masalah ini terjadi secara terus terulang setiap bulannya.

"Bahkan ada KPM yang sama sekali belum pernah bisa mencairkan bantuan sejak program ini digulirkan dan ia memegang kartu ATM. Sudah ada setahun," terang Koko.

Koko menjelaskan, 33 ribu KPM yang saldonya kosong ini merupakan bagian dari 120 ribu lebih keseluruhan KPM penerima BPNT di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Berusia 113 Tahun, Wanita Ini Jadi Manusia Tertua yang Sembuh dari Virus Corona

Pihaknya telah berulang kali mengoreksi kepada pihak bank BRI, guna menindaklanjutu persoalan ini untuk segera dilakukan perbaikan.

Akan tetapi sangat disayangkan, persoalan seolah terus dibiarkan dan hingga kini tanpa ada perbaikan.

Untuk penyebabnya, Koko mengaku tidak bisa menjelaskan lebih rinci. Pasalnya itu semua bersifat teknis dan ada di wilayah kewenangan bank.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona di Kota Tasikmalaya Bertambah Dua, Berikut Data Lengkapnya

"Itu ranahnya sudah wilayah teknis ada di ranah perbankan. Kami hanya melakukan pencatatan by name by address jika ada pengaduan dari masyarakat," jelas dia.

Pihaknya sangat menyambut baik langkah Pemkab Tasikmalaya yang langsung mengundang pihak BRI guna mengklarifikasi persoalan tersebut.

Bupati Tasikmalaya, bahkan mengundang secara langsung dan menjadwalkan pertemuan pada Selasa, 12 Mei 2020 pukul 13.00 WIB di Aula Wakil Bupati Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Ventilator Rusak dan Terbakar, Lima Pasien Covid-19 Meninggal

Pihak BRI tak kunjung datang tanpa alasan yang jelas. Hingga akhirnya para TKSK dan Pemkab Tasikmalaya kecewa berat, meski agenda ini dijadwal ulang pada Kamis depan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler