PR TASIKMALAYA - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat (Jabar) menilai investasi daerah di Provinsi Jabar dapat menjadi salah satu kontributor yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menawarkan alternatif skema kemitraan dan investasi dengan melibatkan partisipasi swasta dalam pembiayaan kebutuhan infrastruktur,” ungkap Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto Rabu 18 November 2020.
Ia beralasan, selama tiga tahun terakhir rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat mencapai 5,4 persen atau lebih tinggi dari nasional berkisar 5,1 persen.
Baca Juga: Mamah Dedeh Dinyatakan Positif Covid-19, Ketua RW Segera Lakukan Penyemprotan
Sementara itu Gubernur Jawa Barat yang dikenal sebagai Gubernur Kekinian Ridwan Kamil menyampaikan optimistismenya terkait pemulihan ekonomi Jawa Barat dapat ditopang dari sisi investasi yang didukung oleh kualitas infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia.
Lebih lanjut ia menambahkan terdapat tujuh ekonomi baru yang akan menjadi kekuatan Jawa Barat yaitu investasi, kemandirian pangan (swasembada), kesehatan, manufaktur, inovasi digital, Green Business Sustainability, dan pariwisata.
Untuk menarik investasi, BI dan Pemprov Jabar bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jabar mengadakan West Java Investment Summit (WJIS) 2020.
WJIS 2020 menawarkan proyek investasi di sektor infrastruktur, industri, dan perdagangan, khususnya yang berada di kawasan Rebana Metropolitan sebagai The Future of West Java.
Baca Juga: Umumkan Pencopotan Dua Kapolda Setelah Konferensi Pers Mahfud MD, Jokowi Panggil Kapolri Azis