Ridwan Kamil: Minggu ini Jabar Sudah Penuhi Standar WHO untuk Tes PCR Satu Persen Jumlah Populasi

- 20 Oktober 2020, 17:36 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PR TASIKMALAYA – Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) standar pengujian untuk tes Covid-19 minimal dilakukan terhadap satu persen dari total populasi.

Ketentuan tersebut diberlakukan untuk tes Covid-19 metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Test PCR ini diyakini hasilnya lebih akurat dibandingkan dengan metode lainnya seperti Rapid Test.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, APBN 2020 Dirombak Dua Kali

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan jika pengetesan metode PCR di Jabar sudah memenuhi standar WHO.

Berdasarkan data Pusat Statistik Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) hingga Senin, 19 oktober 2020 pukul 18.00 WIB terdapat 499.269 tes PCR di Jabar.

Apabila merujuk pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, total penduduk Jabar per 2019 adalah 49,3 juta jiwa.

“Minggu ini Jabar sudah memenuhi standar WHO. Jadi tes PCR kami Minggu ini sudah satu persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta,” ucap Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu.

Baca Juga: Penggerak Demo Anarkis Diduga Pelajar, Polisi: Ancaman Maksimal 10 Tahun

“Di (kurang lebih) 500 ribu tes PCR. Kami akan terus tingkatkan upaya pengendalian dan peningkatan kapasitas testing,” ucap Ridwan Kamil.

Ia juga menyebutkan, hanya terdapat dua Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar berdasarkan data periode 12-18 Oktober 2020.

“Zona Mearh sekarang hanya ada dua di minggu ini, yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon. Mudah-mudahan dengan metode (penanggulangan) yang terus kita lakukan, Zona merah (di Jabar) bisa nol,” lanjutnya.

Gubernur menjelaskan, tingkat kesembuhan (recovery rate Covid-19 di Jabar meningkat dan per 17 Oktober 2020 berada di angka 66,32 persen.

Tingkat kematian (case fatality rate) akibat Covid-19 juga terus menurun, per 17 Oktober 2020 berada di angka 1,86 persen atau lebih rendah 1,61 pesen dibandingkan angka nasional yaitu 3,47 persen.

Baca Juga: Siapkan Naskah Khutbah Salat Jumat, Kemenag: Perlu Materi yang Relevan dengan Perkembangan Zaman

“Saya kira dua kabar baik tersebut bisa menjadi indikator bahwa apa yang kita upayakan ini membuahkan sebuah keterkendalian yang membaik, termasuk angka Reproduksi Efektif (Rt) Covid-19 Jabar di angka 1,04 (per 17 Oktober 2020),” ungkapnya.

Dari segi pemulihan ekonomi di Jabar, dirinya menyebutkan bahwa Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar terus berupaya memulihkan ekonomi dengan strategi yang tepat bagi masing-masing daerah.

“Yaitu melakukan rekomendasi di level kabupaten/kota, karena setiap kabupaten/kota itu resep ekonominya berbeda, misalnya ekonomi pariwisata resep pertumbuhannya berbeda dengan ekonomi industri,” sebut Gubernur.

Ia pun memberikan contoh terkait pernytaannya tersebut, untuk Pangandaran dan Karawang tidak bisa disamakan resep pemulihan ekonominya.

Baca Juga: Sebut Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi Dipenuhi Cobaan, Komisi IX DPR: Ujian Buat Semua Anak Bangsa

Diketahui, ekspor Jabar periode Januari hingga Agustus 2020 menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional Rencana Pembukaan Tahap I Pelabuhan Patimban pada November mendatang juga dinilai bisa menumbuhkan ekonomi di Jabar.

“Ekspor Jabar itu tertinggi se-Indonesia, jadi hubungan dagang ke luar negeri kita itu masih baik. Apalagi kalau nanti (Pelabuhan) Patimban bulan depan dibuka, itu akan membantu proses ekspor (Jabar) yang mayoritas ada di telekomunikasi dan manufaktur,” tutupnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x