Kabupaten Cirebon Raih Standar WHO dalam Penanganan Covid-19

- 15 Oktober 2020, 10:19 WIB
 PETUGAS medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan swab test kepada puluhan pegawai Dishub di kantor Dinkes setempat, Selasa 4 Agustus 2020.*/IWAN KABAR CIREBON
PETUGAS medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan swab test kepada puluhan pegawai Dishub di kantor Dinkes setempat, Selasa 4 Agustus 2020.*/IWAN KABAR CIREBON /

PR TASIKMALAYA - Dari 28 daerah di Jawa Barat, Kabupaten Cirebon menempati posisi teratas dalam pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi.

Kabupaten Cirebon berhasil meraih standar WHO dalam pencapaian rasio kontak erat orang yang terinfeksi virus Corona.

Di pantai utara ini, tercatat sebagai satu-satu yang terbaik dalam penanganan wabah Covid-19.

Baca Juga: Dibanding Negara G-20 Lain, Utang Luar Negeri Indonesia Masih Realtif Rendah

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat menyampaikan prestasi Kabupaten Cirebon dalam penanggulangan Covid-19.

"Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh lembaga di satuan tugas, Kabupaten Cirebon bisa memenuhi standar WHO dalam pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi," kata Nanan Abdul Manan, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat, Rabu 14 Oktober 2020.

Rasio kontak erat per kasus konfirmasi ialah upaya mencari kontak erat antara warga yang terpapar virus Corona dengan orang-orang terdekat.

Baca Juga: Setahun Berlalu, Ini Alasan Song Joong Ki Ceraikan Song Hye Kyo Secara Diam-diam

Standar WHO, minimal pada satu warga yang terpapar Corona, harus bisa mencari dan menelusuri kontak erat sejumlah dua puluh orang.

Berdasarkan standar WHO, rasio kontak itu 1 : 20 dengan data detil seperti nama dan alamat atau by name by address. Lebih tinggi lebih baik dan sebaliknya jika lebih rendah dinilai kurang baik.

Data yang dirilis gugus tugas Jawa Barat, dari 28 kabupaten/kota, Kabupaten Cirebon menempati posisi pertama dengan rasio kontaknya 1 : 30 alias memenuhi standar WHO. Daerah lain, berada dibawah, Kota Banjar di urutan kedua dengan rasio kontak 1 : 25.

Baca Juga: Terus Tumbuhkan Minat Baca di Lokasi TMMD Reguler Brebes

Ketiga Kabupaten Majalengka dengan rasio jauh di bawah Cirebon dan Banjar, yaitu Majalengka, 1 : 9, kemudian Ciamis 1 : 8.

"Rata-rata Jawa Barat rasio kontaknya 1 : 5,37. Secara umum, kecuali Kabupaten Cirebon dan Banjar, semua daerah rasio kontaknya di bawah 1 : 10," tutur Nanan mengutip laporan gugus tugas Jawa Barat.

Pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi di Kabupaten Cirebon yang tinggi, diambil dari laporan harian kementerian kesehatan. Laporan tersebut tercatat sampai Minggu ke 40 periode 5 - 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Hasil Studi Jepang: Tingkat Kelembapan Berpengaruh pada Penyebaran Aerosol Covid-19

"Dari laporan itu, Kabupaten Cirebon sudah memenuhi rasio kontak erat per kasus konfirmasi ideal WHO. Prestasi ini harus terus dipertahankan di lapangan dalam penanggulangan Covid-19," jelasnya.

Tercapainya standar internasional untuk rasio kontak erat di Kabupaten Cirebon, seiring dengan tingginya tingkat kesembuhan. Dari 969 warga terkonfirmasi positif Covid-19, yang sembuh mencapai 672 orang.

"Tingkat kesembuhan di kisaran 70 persen lebih. Ini terus meningkat dari pekan ke pekan," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Cirebon tersebut.

Baca Juga: Tak Kalah Bermanfaat, 7 Kosmetik Kadaluarsa Ini Ternyata Dapat Dimanfaatkan Lagi

Satuan Tugas Kabupaten Cirebon juga telah lama menembus standar pemberian swab test. Sampai pertengahan Oktober, sudah mencapai 26.783 Polymerase Chain Reactive (PCR), sudah lebih dari satu persen dari jumlah penduduk.

"Target awal itu 1 persen, yaitu 22.000 PCR. Realisasi kita sudah mencapai 26.783, artinya sudah melampaui," paparnya.

Nanan menuturkan, satuan tugas, terutama tim medis kini terus mengejar angka kesembuhan. Ada sebanyak 241 orang positif Covid-19 yang menjalani isolasi dan menjadi sasaran penyembuhan.

Baca Juga: Longsor di Bantarkalong Tasikmalaya Akibatkan 11 Rumah Rusak

"Tren kesembuhan terus meningkat. Bahkan tim medis kami sudah menerapkan praktik terapi plasma darah konvalesen dengan hasil dua pasien Covid-19 yang bergejala berat telah sembuh," tutup Nanan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x