Pemprov Jabar Sosialisasikan SAMS untuk Tingkatkan Bisnis Lebah

- 14 Oktober 2020, 21:22 WIB
ILUSTRASI tempat pemeliharaan lebah.*
ILUSTRASI tempat pemeliharaan lebah.* /PIXABAY

PR TASIKMALAYA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat mensosialisasikan teknologi Smart Apiculture Management Services (SAMS).

DPMD Provinsi Jawa Barat mengirimkan Patriot Desa dan sejumlah perwakilan dari Labtek Indie dan Unpad untuk melakukan sosialisasi tersebut.

Sosialisasi SAMS dilakukan kepada para petani lebah di aula Kantor Desa Banjaranyar, Kabupaten Ciamis pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Khofifah: Semangat ‘Nawa Bhakti Satya’ untuk Tema Hari Jadi Jawa Timur ke-75

PJS Kepala Desa Banjaranyar, Supriadi, S.T. mengucapkan terima kasih dan apresiasinya terkait perhatian pemerintah baik dari provinsi maupun daerah akan Kampung Madu Desa Banjaranyar.

Hal senada juga disampaikan Camat Banjaranyar, Dedi Iwa S, yang mengapresiasi adanya teknologi SAMS ini di Desa Banjaranyar.

“Satu cara (SAMS) penambahan ilmu yang perlu diapresiasi, dan ditindaklanjuti oleh kelompok tani lebah Desa Banjaranyar.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan, PT KAI Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan Kereta

 “Sebab ini merupakan inovasi baru yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat,” tambahnya,” kata Dedi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Rabu, 14 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jabar.

Selain itu, Sekertaris DPMD Provinsi Jawa Barat, Wahyudin mengatakan bahwa SAMS ini bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat.

“Bagus, selain untuk ekonomi masyarakat, kegiatan bertani lebah ini bisa jadi budaya masyarakat.

Baca Juga: Umbi-umbian Porang Berpotensi Pulihkan Ekonomi Jabar Pasca Pandemi

“Desa Banjaranyar juga banyak potensi yang belum digali sehingga nanti bisa dibantu untuk pengembangannya,” kata Wahyudin.

Lebih lanjut, Wahyudin menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi siap membantu para petani lebah di Desa Banjaranyar, salah satunya melalui bantuan kepada BUMDES Banjaranyar.

SAMS sendiri merupakan proyek riset internasional berupa alat pemantauan kegiatan dan kondisi sarang lebah yang berada di bawah program Horizon 2020 ICT-39 Uni Eropa.

Baca Juga: Cegah Bencana Buruk, BNPB Imbau Masyarakat Jaga Alat Pendeteksi Dini

Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Tony Irawan menyatakan, program SAMS ini diharapkan dapat menjembatani aspek teknologi, teknis budidaya, manajemen budidaya, hingga pengembangan bisnis menjadi produk turunan.

“Dengan adanya SAMS ini mudah-mudahan bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Hal yang ditekankan pada proses pengolahan dari hulu sampai ke hilir, dari produksi sampai pengolahan, sehingga madu yang dihasilkan bisa sesuai standar,” kata Tony.

Salah satu petani lebah KTH Bina Lestari, Wanto berharap, nantinya ada implementasi teknologi SAMS di Desa Banjaranyar.

Baca Juga: Ribuan Ton Pupuk Subsidi Tambahan Diterima Petani Klaten

“Kedepannya ya semoga teknologinya bisa dikembangkan di Kampung Madu Banjaranyar, Ciamis, supaya rekan-rekan dari kelompok tani tidak kebingungan untuk mengidentifikasi sarana produksi," kata Wanto.

Acara sosialisasi diakhiri dengan demo penggunaan prototype SAMS di Kampung Madu Banjaranyar dan kunjungan ke Curug Gumawang.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x