Dinkes Kabupaten Bogor Gelar Konferensi Pers, Bahas Virus Corona hingga Stunting

- 8 Maret 2020, 10:06 WIB
KONFERENSI pers Dinkes Kabupaten Bogor tentang virus corona dan stunting.*DOK PEMKAB BOGOR
KONFERENSI pers Dinkes Kabupaten Bogor tentang virus corona dan stunting.*DOK PEMKAB BOGOR /

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina beserta Plt Kadiskominfo, Kardenal dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengadakan konferensi pers bersama rekan–rekan Media massa.

Konferensi pers ini terkait dengan Instruksi Bupati Bogor Nomor 90 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (COVID- 19). Konferensi Pers ini diadakan di ruang Rapat Kadinkes Kabupaten Bogor pada Jum'at 06 Januari 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Pemerintah Kabupaten Bogor, tidak hanya peningkatan waspada Covid-19 yang dibahas dalam konferensi pers tersebut, tetapi juga masalah gizi buruk dan stunting ikut hadir disana.

Baca Juga: Berjalan Tiga Tahun Terakhir, Bima Arya Minta Sekolah Ibu Terus Berinovasi

Dalam Konferensi Pers itu, Mike memulai dengan menyosialisasikan Instruksi Bupati Bogor Nomor 90 Tahun 2020. Menurut Mike, setiap informasi terkait virus corona akan disebarkan dalam layanan sambungan cepat 24 jam (Sitegar), sehingga masyarakat Kabupaten Bogor harus mulai memanfaatkan itu.

“Untuk setiap informasi terkait dugaan virus corona Pemerintah Kabupaten Bogor membuka layanan di Dinas Kesehatan melalui sambungan cepat 24 Jam Sitegar 119 atau Posko layanan kegawatdaruratan medis  021- 87901590 dan WhatsApp 081212349911,”ungkap Mike.

Mike juga menambahkan, sesuai Instruksi Bupati Bogor No.90 Tahun 2020 agar masyarakat menghindari berpergian ke daerah atau Negara yang sedang terjangkit wabah COVID- 19.

Baca Juga: Hotel Tempat Karantina Pasien Terinfeksi Virus Corona Ambruk, 70 Orang Terjebak

Namun bila sudah terlanjur melakukan kontak dengan suspect yang diduga terjangkit wabah COVID – 19 agar segara memastikan ke pihak terkait dalam rentang waktu 14 hari masa inkubasi virus.

Selain itu, Mike juga berpesan kepada masyarakat untuk menjadikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)/Gerakan Masyarakat Sehat untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Di sisi lain, Plt. Kadiskominfo Kabupaten Bogor Kardenal ikut memberikan pesan pada rekan media yang hadir. Menurut Kardenal, peran media amat membantu untuk menyosialisasikan Instruksi Bupati no 90 Tahun 2020 tersebut.  

“berpesan kepada rekan – rekan media untuk membantu mensosialisasikan Instruksi Bupati Bogor No.90 Tahun 2020  terkait Virus Corona agar masyarakat lebih tenang dan kondusif dalam menyikapi virus corona ini. Sehingga peran media sangat penting dalam hal ini”, papar Kardenal.

Baca Juga: Intip Robot Canggih yang Hasilkan 150 Burger Setiap Jam, Kini Berdampak pada Pekerjaan Manusia

Pada kesempatan itu juga,  Kadinkes mengklarifikasi terkait jumlah pengidap Gizi Buruk yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Ia menghitung jumlah penderita gizi buruk tidak ribuan, tetapi hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk.

”Sekali lagi hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk pada akhir Tahun 2019 atau sekitar 0,0017 persen dari 577.656 Balita yang menjadi sasaran, sementara balita yang ditimbang di Kabupaten Bogor 454.433. Yang terdampak gizi buruk pun sudah kita tangani dan nama-namanya ada di data kita,” jelas Mike penuh penegasan.

Untuk menambahkan informasi gizi buruk, Dede yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor menyampaikan pandangannya.

Ia menilai pengidap gizi buruk ini kompleks penyebabnya mulai dari nutrisi, penyakit penyerta, masalah sosial, masalah ekonomi, budaya masyarakat/kebiasaan dan faktor lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh. Oleh karena itu, intervensi penanganannya harus komprehensif dan lintas sektoral.

Baca Juga: Berjalan Tiga Tahun Terakhir, Bima Arya Minta Sekolah Ibu Terus Berinovasi

“Penanganan Gizi Buruk dan Stunting ada 2 tahapan, yakni penanganan secara spesifik artinya pendekatan dengan pelayanan kesehatan, teknis kesehatan. Ini juga menyumbangkan hanya 30% saja angka keberhasilan menurut hasil riset penanggulangan masalah gizi buruk, sedangkan sisanya 70% ini ada di masalah sensitif atau tahapan kedua yaitu penanggulangan dari berbagai sektor,” ujar Dede.

Pun begitu, kebanyakan penderita gizi buruk tidak hanya kekurang asupan nutrisi, tetapi juga ada faktor penyerta atau penyakit bawaan. Ini dimisalkan pada sakit diare, gangguan jantung, gangguan mental dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Dinkes Kabupaten Bogor berupaya membentuk Center Klinik  Gizi di Puskesmas- Puskesmas yang menjadi kantong risiko.

Untuk menyiapkan Center Klinik Gizi sudah ada 27 yang sudah terlatih dengan timnya meliputi dokter, perawat, bidan dan petugas gizi. Mereka ini yang akan bertugas melakukan analisis gizi dan identifikasi sehingga intervensinya lebih intens lagi dalam menanggulangi Gizi buruk. Tak lupa, Dede pun menekankan bahwa faktor terbesar itu masalah sosial-ekonomi dalam permasalahan Gizi Buruk itu.

Baca Juga: Hotel Tempat Karantina Pasien Terinfeksi Virus Corona Ambruk, 70 Orang Terjebak

Tak berhenti sampai disitu, konferensi pers itu juga membahas persoalan Stunting. Stunting merupakan penyakit terlambat tumbuh yang berkaitan dengan panjang badan/tinggi badan terhadap umur, sehingga menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan masa umur anak. Ini diakibatkan kurangnya asupan protein yang kronik. Dalam penetapannya, stunting tidak bisa memunculkan penyebab dadakan, stunting prosesnya sangat panjang.

Dinkes Kabupaten Bogor juga telah berupaya menurunkan angka Stunting dengan Program BOBES (Bogor Bebas Stunting). Namun berdasarkan data pada tahun 2019 angka Stunting turun jadi 19,08 persen. Ini berbeda dengan data rilis sebelumnya di tahun 2018 yang berada diangka 32,09 persen. Ini menghasilkan signifikansi penanganan Stunting di Kabupaten Bogor.

"Kita targetkan pertahun turun sekitar 2 persen  sampai Tahun 2024 nanti,” tutup Dede.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemerintah Kabupaten Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x