Ridwan Kamil Sebar Surat Edaran untuk Waspada Virus Corona, Kota dan Kabupaten Diminta Bikin Posko

- 7 Maret 2020, 10:45 WIB
Simulasi penanganan virus corona di RSHS Bandung.*
Simulasi penanganan virus corona di RSHS Bandung.* /DOK RSHS BANDUNG/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kian serius menangani wabah virus corona yang menimpa wilayahnya.

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengedarkan surat pemberitahuan yang meminta seluruh Kota dan Kabupaten di Jawa Barat untuk segera membentuk Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, surat edaran tersebut sudah disampaikan ke seluruh Kota dan Kabupaten pada Rabu, 04 Maret 2020

Baca Juga: Hadiri 3rd AMISS Labschool Competition, Istri Wakil Gubernur Jabar Bicara Pembentukan Karakter Anak

Kian serius menangani status siaga wabah Covid-19, Pemprov Jabar menyatakan sudah ada 13 Kabupaten dan Kota yang membentuk Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar). Namun, Pemprov Jabar masih menunggu sejumlah daerah yang masih belum membentuk Pikobar.

Ini dikarenakan Pikobar akan dapat mengoordinasikan total kasus dugaan Covid-19 yang ada di seluruh Jabar, sehingga penanganan dan penanggulangan dapat lebih maksimal.

“Sampai saat ini yang sudah terlaporkan sudah ada 13 Kabupaten dan Kota yang membuat pusat informasi seperti itu,” jelas Setiawan.

Baca Juga: Virus Corona Resmi Masuk Vatikan, Klinik Langsung Dibersihkan dan Sejumlah Orang Dihubungi

Sejauh ini, sejak Pikobar resmi beroperasi pada Selasa lalu sudah ada 417 laporan dan pesan dari mereka yang bertanya melalui nomor Hotline COVID-19 dan Emergency Kesehatan.

“Laporan dan pesan yang melalui WA maupun call center ada 417 dan ini cenderung terus meningkat. Artinya pusat informasi ini oleh masyarakat direspon dengan baik,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Setiawan meminta warga Jabar dalam memanfaatkan Pikobar dengan baik. Ini dikarenakan Pikobar dapat menjadi tempat untuk masyarakat menanyakan atau mengetahui perkembangan terkini terkait COVID 19, seperti langkah pencegahan diri kita agar tidak terinfeksi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Sabtu 07 Maret 2020 Manonjaya dan Cigalontang akan Diguyur Hujan di Siang Hari, Pagi dan Malam Hari Cerah Berawan

Dikonfirmasi oleh Setiawan bahwa perkembangan pasien dalam pemantauan (PDP) di Jawa Barat saat ini sudah mencapai 287 orang. Adapun pasien yang sudah selesai tertangani berjumlah 97 orang serta sisanya yang masih dalam proses sekitar 190 orang.

“Pasien dalam pemantauan itu mereka tidak masuk rumah sakit tapi di pantau selama 14 hari. Untuk orang dalam pengawasan yaitu orang yang memiliki gejala mirip tapi belum tentu terinfeksi dan ada di rumah sakit kita sebut Orang Dalam Pengawasan jumlahnya 43, lalu selesai tertangani 24 dan sisa prosesnya 19,” jelas Setiawan.

Sementara itu, Setiawan menyebutkan bahwa kesiapan Rumah Sakit di Jawa Barat saat ini mencapai 26 Rumah Sakit. Semuanya tersebar di sejumlah Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Hadiri 3rd AMISS Labschool Competition, Istri Wakil Gubernur Jabar Bicara Pembentukan Karakter Anak

“Rumah Sakit ini macam-macam, Kelas A ada 1, Kelas B ada 20, Kelas C ada 4 dan Kelas D ada 1. Mudah-mudahan kesiapan ini juga harus diikuti tidak hanya sekedar RSnya siap, tetapi bahwa ruang isolasi harus siap. Juga dilengkapi dengan perlengkapan standar serta alat pelindung diri untuk dokter maupun perawatnya,” tutupnya mengakhiri penjelasan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x