Wujud Misi Penyelamatan Warga, Setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Diimbau Sediakan Crisis Center Covid-19

- 4 Maret 2020, 10:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) saat meninjau kedatangan WNI ABK Diamond Princess, di BIJB Kertajati, Minggu (1/3/2020) malam kemarin.*
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) saat meninjau kedatangan WNI ABK Diamond Princess, di BIJB Kertajati, Minggu (1/3/2020) malam kemarin.* //HUMAS JABAR


PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh kabupaten/kota segera membentuk Covid-19 Crisis Center seperti yang telah dilakukan Pemda Provinsi Jawa Barat.

Ini disampaikan langsung oleh Ridwan Kamil dalam Rapat Lintas Sektoral Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Tingkat Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Bandung pada Selasa, 3 Maret 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa pembentukan crisis center itu sebagai upaya pemerintah untuk  memusatkan koordinasi dan informasi terkait Covid-19.

Baca Juga: Upaya Pencegahan Virus Corona, TransJakarta Siapkan Cairan Pembersih Tangan di 80 Halte

Crisis center yang dibentuk di seluruh Kabupaten/Kota Jawa Barat ini sebagai tindak lanjut dari crisis center yang sudah dibentuk lebih dulu di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Kota Depok.

Sebelumnya, crisis center telah terlebih dulu dibentuk di dua tempat, yakni Provinsi Jawa Barat dan Kota Depok.

Inilah yang mendasari penyeluruhan pembentukan crisis center di tiap Kabupaten/Kota Jawa Barat.

“Hari ini kita membuat Jabar Covid-19 Crisis Center di Command Center yang ada di gedung sebelah (masih Gedung Sate) dan ini harus dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Tadi malam Kota Depok sudah membuat crisis center, maka 26 (kabupaten/kota) sisanya harus memiliki yang sama fungsinya semua informasi hanya datang dari crisis center. Jangan ada pejabat yang meminta hal-hal yang bukan kepada crisis center. Pusat keluarnya pernyataan (terkait Covid-19) harus dari institusi crisis center,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Keberadaan Masker Menjadi Langka, Penanganan Virus Corona Semakin Terhambat

Crisis Center ini akan diketuai langsung oleh Gubernur Jabar dengan Ketua Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar dan Sekretaris oleh Kepala Dinas Kesehatan Jabar.

Sedangkan, deretan anggota di antaranya Wakil Gubernur Jabar, Ketua DPRD Jabar, Pangdam III/Siliwangi, Kepala Kepolisian Daerah Jabar, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, termasuk tokoh atau elemen masyarakat dan media.

“Dan pola (keanggotaan crisis center) yang sama harus dilakukan di 27 kabupaten/kota.

“Kami akan mengambil keputusan yang kadang-kadang tidak selalu prosedural, kalau dilama-lama prosedurnya orang keburu terpapar nantinya,” ujar Kang Emil.

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19, Pemda Provinsi Jabar akan membeli alat-alat kesehatan yang dibutuhkan khususnya untuk fasilitas ruang isolasi bagi rumah sakit yang menjadi rujukan.

Baca Juga: Keberadaan Masker Menjadi Langka, Penanganan Virus Corona Semakin Terhambat

“Dan salah satunya kita akan membeli alat-alat kesehatan untuk deteksi virus Covid-19, karena selama ini kami harus merujuk ke (pemerintah) pusat dan lama. Sementara menggunakan (alat) yang ada, tapi Jawa Barat akan berinisiatif. Kita merujuk ke Korea Selatan yang oleh WHO dianggap sebagai negara yang penanganan Covid-19-nya yang paling baik,” imbuhnya.

Pun begitu, Kang Emil juga meminta RSUD di seluruh Jabar siap dengan ruang isolasi. Dia pun meminta dinas kesehatan pemda mengecek kesiapannya.

“Saya minta minimal RSUD sudah siap, artinya sudah ada ruang isolasi. Di 27 kabupaten/kota cek ada ngga di RSUD-nya ruang isolasi. Kondisikan kalau ada RSUD yang belum punya ruang isolasi,” pintanya.

Sementara itu, wabah Covid-19 mulai merebak di Indonesia setelah dua warga Depok dinyatakan positif terjangkit virus yang mulai mewabah dari Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Baca Juga: Jawa Barat Menjadi Provinsi dengan Penurunan Angka Kemiskinan Tercepat, Ridwan Kamil Minta Peningkatan Dana Desa

Kasus pertama Covid-19 di Indonesia ini pun langsung diumumkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta pada Senin, 02 Maret 2020.

Namun demikian, Kang Emil menjelaskan bahwa dua  warga Depok itu terjangkit Covid-19 bukan di Kota Depok tapi di Jakarta.

Sebagai tindak pencegahan, Kang Emil pun meminta masyarakat tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Selain itu, warga juga diminta proaktif melaporkan diri atau bila melihat warga lainnya mengalami gejala Covid-19, yakni demam di atas 38 derajat, flu, batuk, dan sesak napas dalam waktu bersamaan.

“Situasi saat ini jangan disepelekan, segera periksakan diri atau tetangganya yang mempunyai gejala batuk, demam, sesak napas dalam waktu bersamaan, sehingga proaktif kita membuat kita lebih baik,” tutup Ridwan Kamil.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x