Bendung Walahar dan Jatiluhur Dikabarkan Meluap karena Hujan Lebat, Pengelola Jelaskan Kondisi Sebenarnya

- 26 Februari 2020, 19:12 WIB
WADUK Jatiluhur.*
WADUK Jatiluhur.* /Perum Jasa Tirta II/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah postingan yang menyebutkan Bendung Walahar telah meluap airnya dan Bendung Jatiluhur mulai penuh kapasitasnya.

Postingan tersebut juga menyertakan sebuah bentuk video keadaan Bendung Walahar.

Informasi tersebut lantas menjadi perbincangan dan kekhawatiran warga terhadap banjir besar jika kedua bendungan itu tak lagi mampu menampung air.

Baca Juga: Bukan Kecelakaan, Kematian Siswi yang Jasadnya Menyumbat Gorong-gorong Mengarah ke Kasus Pembunuhan

Dalam postingan yang diunggah dalam akun Facebook tersebut, sang pemilik akun juga menuliskan narasi:

"Bendung Walahar air nya mau meluap. Yg di Karawang siap siap Sekarang mau di buka infonya jati luhur sudah mau penuh. Udah gk menampung. Walahar dapat kiriman air dari bandung infonya Mohon hati2 siapa,skitar karawang,,info dari BPBD karawang. 7 pintu air di curug sudah d buka karena air sudah meluap di skiratan purwakarta..karawang siap siaga. Pak tlg infokan kewarga melalui masjid mumpung listrik blm padam selamatkan barang" dirmh masing" & siap siap evakuasi kondisi kamojing sdh diatas ambang batas maudibuka hawatir jebol," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Warga Tasikmalaya Tinggal Hubungi 119 saat Kondisi Darurat, Sigesit Langsung Datang

Postingan yang diunggah pada 25 Februari 2020 tersebut telah dibagikan sebanyak 272 kali dan mendapatkan komentar dari 12 pengguna juga telah disukai oleh 94 pengguna lainnya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara, kabar tersebut sudah dipastikan hoaks.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Nandang Munandar kepada Antara.

Baca Juga: Gojek dan Grab Dikabarkan Begabung, Berikut Penjelasan Nila Marita hingga Sikap Menkominfo

Dalam judul berita 'PJT II: Kabar Bendung Walahar Meluap Hoaks', Nandang menyampaikan bahwa daya tampung Bendungan Jatiluhur masih di dalam batas aman.

Menurut Nandang, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan di Karawang terjadi karena aliran sungai lokal yang berada di bawah bendungan Jatiluhur terus meningkat setelah hujan.

Nandang juga mengungkapkan bahwa bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu buka-tutup untuk melepas banjir seperti yang disampaikan dalam unggah tersebut.

Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah untu percaya pada berita palsu yang disebarluaskan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x