Gojek dan Grab Dikabarkan Begabung, Berikut Penjelasan Nila Marita hingga Sikap Menkominfo

- 26 Februari 2020, 18:41 WIB
ILUSTRASI angkutan ojek online.*
ILUSTRASI angkutan ojek online.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT – Dua perusahaan dengan konsep bisnis transportasi berbasis digital, Gojek dan Grab dikabarkan akan melakukan proses peleburan.

Kabar merger ini mencuat usai laman The Information menyebut kedua perusahaan decacorn ini sudah sering melakukan pertemuan informal dalam dua tahun terakhir.

Pembicaraan untuk menggabungkan kedua perusahaan disebut semakin intens dalam beberapa bulan terakhir.

Laporan itu juga menyebut Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo telah melakukan pertemuan awal bulan ini sebagai langkah akhir dari pembicaraan penyatuan kedua perusahaan. Namun, disebutkan kalau keduanya masih jauh dari kata sepakat.

Baca Juga: Kepala BPIP Usul Ucapan Assalamualaikum Diganti 'Salam Pancasila', Berikut Fakta Sebenarnya

Menanggapi kabar yang beredar, Nila Marita, Chief Corporate Affairs Gojek menbantah dan menyebut kabar tersebut tidak akurat karena tidak ada rencana untuk merger.

"Tidak ada rencana untuk merger apa pun dan laporan dari media terbaru mengenai pembicaraan kedua perusahaan tidak akurat," tulis Gojek, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara.

Salah satu ekonom dari Universitas Indonesia, Harryadin Mardika berpendapat, jika peleburan ini benar-benar terjadi maka hal tersebut bertentangan dengan praktik persaingan usaha yang sehat.

Baca Juga: Genangan Air di Kawasan Istana Kepresidenan Cepat Surut, Sistem Drainase Baik Jadi Alasan Utama

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x