Kasus Covid-19 di Bandung Melonjak Tajam, Pemprov Jabar Tambah 40 Kamar dan 35 Nakes

- 8 Juni 2021, 13:06 WIB
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad. /dok. Humas Pemda Provinsi Jawa Barat/

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan menambah fasilitas kesehatan berupa 40 kamar, dan 37 tenaga kesehatan di RSUD Al Ihsan Kota Bandung.

Penambahan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, dan mengantisipasi skenario terburuk jika kasus Covid-19 justru mengalami gelombang kenaikan.

Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad, sedianya penambahan fasilitas dan tenaga kesehatan di RSUD Al Ihsan Kota Bandung akan dilakukan sejak lama.

Baca Juga: Sebut Rp5 Miliar Bukan Hasil Ngepet, Lucinta Luna Beli Rumah Mewah Secara CASH!

Namun, karena lain hal penambahan kamar di RSUD Al Ihsan Kota Bandung tak kunjung terealisasi.

Begitu juga dengan penambahan tenaga kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terkendala terhadap kekurangan SDM tenaga kesehatan.

Semua perawat sudah penuh tugas. Kini, dengan kerja sama PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) masalah kekurangan SDM sudah teratasi.

Baca Juga: Berikut Daftar 9 Harga Sepeda Mulai dari United, Wim Cycle, dan Polygon di Bulan Juni 2021

“Di RSUD Al Ihsan Kota Bandung 150 sudah full. Mau nambah 40 kamar terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, insyaallah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar),” tutur dia melalui siaran pers yang diterima PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Selasa, 8 Juni 2021.

Penambahan perawat dari PPNI tersebut lanjut dia menjelaskan,  tidak hanya untuk RSUD Al Ishan Bandung.

Namun untuk semua rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya yang saat ini tengah membutuhkan SDM.

Baca Juga: Jerinx SID Resmi Bebas, Nora Alexandra Bagikan Momen Penjemputan hingga Ritual Pembersihan Diri

“Rumah sakit lain (meminta penambahan tenaga dan kesehatan) silahkan, kami terbuka. Apabila ada masalah di daerah kita pecahkan bersama,” tambah dia.

Di luar masalah kekurangan SDM atau Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan. Sejauh ini penanganan Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit di Bandung atau wilayah Jawa Barat lainnya relatif terkendali.

“Obat-obatan dan alat – alat medis masih cukup dan aman,” ucap dia.

Baca Juga: Andin Tahu Reyna Anak Kandungnya, Fiersa Besari: Alhamdulillah Bisa Tidur Nyenyak

Kondisi tersebut diketahui dari hasil rapat bersama Pak Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja dengan kepala dinas kabupaten dan kota serta direktur rumah sakit yang ada di Jawa Barat.

“Disampaikan secara umum ketersediaan obat dan perlengkapan (untuk menangani kasus Covid-19) tidak ada masalah,” tegas Daud Achmad.

Adapun mengenai tingkat keterisian kamar atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 memang menunjukkan kenaikan.

Baca Juga: Ditipu Seorang Kenalan, Pria Asal Petamburan ini Rugi 1 Miliar Usai Ikuti Investasi Ilegal di Aplikasi

Dari yang awalnya hanya 39 persen, lalu naik pada pekan menjadi 49 persen per Minggu, 6 Juni 2021, dan sekarang naik di angka 79,9 persen untuk di level merah.

“Jadi di kategori merah dan ICU memang tinggi, dan secara umum memang ada kenaikan,” ucap dia.

“Sejak kemarin ada sekitar 49 persen BOR-nya. Seminggu yang lalu itu padahal masih di angka 39 persen. Bisa dibayangkan sehari ada naik antara 1-2 persen,” tegas dia mengakhiri.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x