Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Anggota DPRD Kota Bandung Sebut Pemkot Gagal

- 7 Juni 2021, 19:00 WIB
Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB-PSI Yoel Yosaphat, menilai Pemerintah Kota Bandung telah gagal dalam menangani kasus Covid-19.
Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB-PSI Yoel Yosaphat, menilai Pemerintah Kota Bandung telah gagal dalam menangani kasus Covid-19. /DPD PSI Kota Bandung

PR TASIKMALAYA- Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB-PSI Yoel Yosaphat, menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah gagal dalam menangani kasus Covid-19.

Salah satunya, gagal mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hal ini, diungkapkan Yoel Yosaphat, tampak dari tingginya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur untuk kasus Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung yang sudah mencapai 79,9 persen.

Yoel Yosaphat pun memprediksi angka tersebut akan terus bertambah seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bandung.

Baca Juga: Iis Dahlia Disebut Biang Gosip, Ayu Ting Ting dan Ruben Onsu Kompak: ‘Lambe Iis,’ 98 Persen Informasi Akurat!

“Adanya lonjakan kasus ini berarti adanya kegagalan dalam penegakkan dan pelaksanaan pencegahan penularan Covid-19, melalui sosialisi 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi,” tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari keterangan tertulisnya, Bandung, Senin 7 Juni 2021.

Menurut Yoel Yosaphat yang juga sebagai Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, supaya kasus Covid-19 tidak terus meningkat, Pemerintah Kota Bandung harus segera mempersiapkan fasilitas kesehatan tambahan.

Seperti tempat khusus isolasi, perawatan dan fungsi lain untuk menangani masyarakat yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Meski sedang Isolasi Mandiri, Ringgo Agus Rahman Tetap Ucapkan Anniversary pada Istri

“Kalau Jakarta punya wisma atlet, Pemerintah Kota Bandung sebaiknya juga harus menyediakan lokasi atau tempat khusus untuk menangani kasus Covid 19 yang sama seperti di Jakarta,” pinta dia.

Jadi penanganan Covid-19 jangan bertumpu hanya di rumah sakit-rumah sakit. Apalagi ditengah kondisi tingkat keterisian tempat tidur untuk kasus Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung sudah mencapai 79,9 persen.

“Tidak hanya bertumpu di rumah sakit, harus ada semacam tempat kayak Wisma Atlet di Jakart,” tegas dia.

Baca Juga: Kehidupan Percintaan Raffi Ahmad Diramal Lewat Kartu Tarot: Banyak Banget Pikirannya dan Terkekang

Selain menyarankan adanya penambahan tempat khusus penanganan kasus Covid-19, Yoel Yosaphat pun menyarankan mekanisme pembagian pasien berdasarkan kondisi supaya lebih efisien saat penambahan lokasi penanganan Covid-19 dilakukan Pemerinta Kota Bandung.

“Misalnya, tempat isolasi tahap awal yang bergejala ringan sebaikya jangan di rumah sakit. Supaya rumah sakit benar-benar hanya menangani pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan lebih,” harap dia.

Hal ini penting dilakukan mengingat kondisi bed occupancy ratio yang meningkat hampir 80 persen ini tidak hanya terisi pasien dari dalam kota bandung.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Ungkapkan Kriteria dari Mendiang Ayahnya untuk Calon Pendamping Ria Ricis

Melainkan juga diisi oleh pasien dari luar daerah Kota Bandung, karena kurangnya fasilitas rumah sakit di daerah-daerah di luar Kota Bandung.

Disamping itu, ia pun meminta Pemerintah Kota Bandung segera meninjau ulang sosialisasi 5 M yang ternyata tak berjalan baik. Hal ini berdasarkan adanya lonjakan kasus Covid-19.

“Sosialisasi 5 M sudah bagus dan sudah berjalan dengan baik, namun melihat adanya lonjakan kasus ini berarti adanya kegagalan dalam penegakan dan pelaksanaannya,” kata dia ***

Editor: Arman Muharam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah