Jawa Barat Alami Tren Penurunan Kasus Covid-19, Ridwan Kamil: Ini Harus Dipertahankan

- 1 Mei 2021, 11:28 WIB
Jawa Barat alami tren penurunan kasus Covid-19, Ridwan Kamil: ini harus dipertahankan.*
Jawa Barat alami tren penurunan kasus Covid-19, Ridwan Kamil: ini harus dipertahankan.* /Instagram/@ridwankamil

PR TASIKMALAYA - Adanya tren penurunan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta untuk menjaga hal positif tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan seluruh masyarakat dan stakeholders dapat meningkatkan kewaspadaan dalam tren penurunan Covid-19 di Jawa Barat.

Salah satu cara yang disebutkan Ridwan Kamil adalah dengan meningkatkan kewaspadaan di area transportasi jelang Idul Fitri 1442 H/ 2021.

Baca Juga: Usai Deddy Corbuzier, Aldi Taher Kini Bidik Kaesang Pangarep untuk Kolaborasi: Doain ya Netizen

Hal tersebut disampaikan oleh Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi pada Kamis, 29 April 2021 di Pendopo Bupati Cirebon.

"Kami ingin tren penurunan Covid-19 ini dijaga. Semoga dengan melakukan koordinasi hari ini khususnya kewaspadaan dan pelarangan mudik, tren yang baik ini bisa kita terus pertahankan," ujar Ridwan Kamil, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pikobar Jabar.

Ridwan Kamil menyebutkan tren penurunan Covid-19 di Jawa Barat dapat dipertahankan, salah satunya dengan cara agar tidak pulang kampung.

Baca Juga: Atta Halilintar Beri Kejutan Aurel Hermansyah Ajak Makan di Warteg, Ini Menu Pilihannya

120 titik penyekatan telah disiapkan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat dengan Pemkab/Pemkot serta kepolisian/TNI untuk cegah kebocoran pemudik.

Pintu-pintu masuk wilayah di Jawa Barat akan dilakukan penyekatan termasuk jalur tikus yang menjadi incaran bagi pemudik nakal.

"120 titik akan kami sekat termasuk jalan tikus akan dijaga dan razia karena Jabar punya anglomerasi Bodebek dan Bandung Raya," ujar Kang Emil sapaan Khas Gubernur Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Baju Harga Ratusan Ribu, Netizen: Orang Cantik Pakai Baju Murah Tetap Terlihat Mewah

Kang Emil mengungkapkan para lansia yang berada di kampung halaman berpotensi paling rawan tertular virus Covid-19.

"Yang paling rawan adalah lansia, kami tidak mau terulang lagi seperti kasus mudik di Ciamis tahun lalu," tuturnya.

Melalui berbagai saluran media, sosialisasi, edukasi dan strategi terus dilakukan untuk menanamkan kesadaran tidak mudik.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan Tersangka Kasus Kerumunan Suporter Persija di Bundaran HI

"Sosialisasi larangan mudik akan makin gencar," ucap Kang Emil.

Kang Emil menyebutkan jika ada pemudik yang lolos dalam penyekatan dirinya meminta emudik untuk melakukan isolasi mandiri 5 hari.

Gubernur meminta adanya posko dari RT/RW/kelurahan/desa untuk benar-benar mempersiapkan rumah isolasi.

Baca Juga: Potensi Zakat di Jabar Capai Rp80 Triliun, Ridwan Kamil Klaim Nilainya Bisa Atasi Persoalan Sosial

"Saya titip ke camat dan disampaikan lagi ke kepala desa. Pastikan kalaupun ada pemudik yang bocor, tolong fasilitasi karantina lima hari. Apakah itu di SD, rumah warga atau rumah angker sekalipun," katanya.

Berdasarkan laporan mengenai kasus Covid-19 di Jawa Barat, terdapat tren penurunan secara signifikan.

Gubernur memastikan angka positif Covid-19 di Jawa barat yang masih aktif sebanyak 30.225 kasus, 40 persen merupakan kasus lama.

Baca Juga: Anang Hermansyah Beri Pesan Rumah Tangga pada Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar: Ujian Masih akan Terjadi

"Sekarang 30.225 tapi 40 persennya kasus lama. Jadi sebenarnya kurang lebih 19.000 yang ada di catatan kami," ucapnya.

Kasus kesembuhan Covid-19 di Jawa Barat memiliki angka yang cukup tinggi dimana mencapai 87,7 persen dengan angka kematian 1,3 persen lebih baik dari rata-rata nasional.

Berdasarkan dari grafik keterisian rumah sakit oleh Pasien Covid-19 menunjukan adanya penurunan.

Baca Juga: Tanggapi Sikap Dewasa Aurel Hermansyah kepada Atta Halilintar, Anang : Melihat dari Ashanty

Pada awal tahun 2021 lalu, persentase keterisian rumah sakit di Jawa Barat oleh pasien Covid-19 mencapai 80%.

Angka tersebut mengalami penurunan pada bulan maret menjadi 50% dan saat ini persentase keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 mencapai 43,8 persen.

"Ini harus jadi tren jangan terganggu oleh libur panjang karena mudik," tutur Kang Emil.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Pikobar Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x