Minta Masyarakat untuk Sepakat Tak Mudik Lebaran, Ridwan Kamil: untuk Keuntungan Nanti Kita Rasakan

- 9 April 2021, 19:13 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan bahwa terkait larangan mudik Lebaran, pihaknya satu frekuensi dengan pemerintah pusat.*
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan bahwa terkait larangan mudik Lebaran, pihaknya satu frekuensi dengan pemerintah pusat.* //Pikiran-Rakyat.com/Egi Septiadi

PR TASIKMALAYA- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menegaskan bahwa pihak akan mendukung kebijakan pemerintah pusat yang melarang masyakat untuk melakukan kegiatan mudik Lebaran pada tahun ini.

Dukungan terkait larangan mudik Lebaran itu disampaikan Ridwan Kamil pada saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat, 9 April 2021.

Dituturkan Ridwan Kamil, terkait pelarangan mudik Lebaran, Pemprov Jawa Barat satu frekuensi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga: Soroti Pembangunan IKN, Herman Khaeron: Lebih Baik Fokus Vakisnasi Covid-19 Gratis Secara Masif dan Progresif

Adapun, alasan pemerintah melarang masyrakat mudik tersebut adalah sebagai upaya untuk menekan atau meminimalisasi penyebaran kasus Covid-19 di seluruh Indonesia.

Pasalnya, sebagaiaman diketahui saat ini angka penularan Covid-19 secara nasional telah menunjukan angka penurunan yang cukup signifikan.

Sehingga, jika kegiatan mudik Lebaran pada tahun ini tidak dilarang, dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru pada penyebaran Covid-19.

Baca Juga: LINK Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2021 atau 1442 H untuk Seluruh Indonesia

Sebagaimana diberitakan Deskjabar.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil : Kita Satu Frekuensi dengan Pusat, Ikut Melarang Mudik", gal senada pun disampaikan oleh Ridwan Kamil.

"Terkait larangan mudik, kita satu frekuensi dengan pusat. Dulu saat mudik libur natal, tahun baru, kasus corona atau Covid-19 naik," kata Kang Emil sapaan akrabnya, dilansir Antara, Jumat, 9 April 2021.

Ridwan Kamil menuturkan jika berkaca pada pengalaman sebelumnya dampak dari libur panjang Hari Natal Tahun 2020 dan Perayaan Tahun Baru 2021 mengakibatkan kenaikan kasus virus corona alias Covid-19.

Baca Juga: Warganet 'Ramal' Sinetron Ikatan Cinta Season 2, Arya Saloka Beri Sinyal: Keren

Oleh karena itu, Kang Emil berharap hal tersebut tidak terulang sehingga mudik lebaran harus dilarang, terlebih saat ini kasus penyebaran Covid-19 menurun sehingga diharapkan mempercepat pemulihan di berbagai bidang kehidupan.

"Alhamdulillah sekarang lagi bagus, kasus lagi turun. Mudik sepakat tahan dulu, sehingga bisa mengendalikan penyebaran," katanya.

Ketika disinggung tentang dampak kebijakan larangan mudik terhadap ekonomi khususnya di desa, Kang Emil tidak memungkiri hal tersebut.

Baca Juga: Warganet 'Ramal' Sinetron Ikatan Cinta Season 2, Arya Saloka Beri Sinyal: Keren

"Untuk keuntungan nanti kita rasakan, ketika virus korona benar-benar hilang. Sekarang ada pengorbanan dulu," kata dia.

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar) menyatakan kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik Lebaran 2021 telah dipikirkan secara matang, termasuk tentang dampak terhadap sektor ekonominya.

"Jadi kami sangat mendukung Pak Gubernur Jabar. Tentunya apa yang sudah diputuskan ini sudah dipikirkan dengan matang walaupun secara jangka pendek ada dampak negatif," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto.

Baca Juga: Terkait Vaksin Covid-19, Muhammadiyah Bantah Isu Diskriminatif terhadap Non Muslim

Dia mengatakan, setiap kebijakan ataupun keputusan pemerintah selalu memiliki dampak alternatif.

"Jika mudik dilarang dampaknya seperti apa, kalau diizinkan seperti apa," ujar Herawanto.Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar) menyatakan kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik Lebaran 2021 telah dipikirkan secara matang, termasuk tentang dampak terhadap sektor ekonominya.

"Jadi kami sangat mendukung Pak Gubernur Jabar. Tentunya apa yang sudah diputuskan ini sudah dipikirkan dengan matang walaupun secara jangka pendek ada dampak negatif," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto.

Baca Juga: Jelang El Clasico Real Madrid vs Barcelona, 8 Faktor Berikut Menentukan Hasil Pertandingan

Dia mengatakan, setiap kebijakan ataupun keputusan pemerintah selalu memiliki dampak alternatif.

"Jika mudik dilarang dampaknya seperti apa, kalau diizinkan seperti apa," ujar Herawanto.

Lebih lanjut ia mengatakan jika mudik Lebaran tahun ini diizinkan, kemungkinan transaksi akan meningkat namun yang perlu diperhatikan adalah dampak ikutannya, kasus Covid-19 bisa kembali meningkat.

Baca Juga: Razman Nasution Sebut Nazaruddin di Kubu KLB untuk Balas Dendam, Ricky Kurniawan: Kumpulan Jiwa yang Tersesat

"Dan jika kitabelajar dari pengalaman lalu (libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru), kasus Covid-19 meningkat. Akibatnya malah lebih parah bagi perekonomian," ujar dia.

Oleh karena itu, kata Herawanto, dalam mengambil kebijakan, jangan pernah hanya melihat dampak jangka pendek sehingga BI Jabar mendukung Gubernur Jabar mengambil keputusan dari perhitungan yang matang.

Walaupun, kata dia, dalam jangka pendek berdampak negatif. ***(kodar Solihat/Deskjabar.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Deskjabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x