Untuk Menghidupkan Desa Wisata Jawa Barat, Ada Tiga Kunci Utama yang Harus Benar-benar Dilakukan

24 Februari 2020, 11:34 WIB
PARA remaja mengendari sepeda air di Rawa Binong Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Kamis, 10 Oktober 2019. Berlabel desa wisata, Hegarmukti diajukan menjadi yang terbaik di Indonesia.*/TOMMY ANDRYANDY/PR /


PIKIRAN RAKYAT – Pengembangan Desa Wisata sedang di gencarkan oleh pemerintah di Provinsi Jawa Barat.

Untuk membangun desa wisata mandiri ada tiga hal penting yang harus dimiliki.

Pertama, mengenal potensi wisata yang bisa dikembangkan, Kedua, perencanaan pembangunan wisata yang jelas dan matang, serta yang Ketiga yakni Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Terus Terjadi, Longsor Tebing Timbun Jalan Desa Cayur Juga Tumbangkan Pohon di Tasikmalaya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Galamedia, desa wisata menjadi harapan untuk peningkatan ekonomi.

"Ketiga hal tersebut menjadi sangat penting dan harus menjadi pondasi membangun desa wisata di Jawa Barat ke depan," ujar Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Jawa Barat M. Achdar Sudrajat, saat memimpin studi banding Bapemperda DPRD Provinsi Jawa Barat ke Desa Wisata Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa 18 Februari 2020.

Selain itu, SDM menjadi faktor yang paling penting dalam pengembangan ekonomi untuk berlaku sebagai penjaga kesenambungan di dalamnya.

Jadi untuk memajukan wisata tersebut, perlu ada kerja sama antarstakeholder dengan masyarakat terkait kesadarannya serta potensi yang dimiliki.

Baca Juga: Wujud Pengembangan Ekonomi, Dishub Jabar Terus Lakukan Rehabilitasi dan Reaktivasi Kereta Api di Jawa Barat

Dalam hal ini, pemahaman Desa wiasata sendiri sangat dibutuhkan oleh desa-desa wisata tersebut. Serta diketahui bahwa di Jawa Barat sendiri memiliki banyak desa wisata yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.

Oleh karena itu, peran pemerintah sendiri sangat penting dalam memberikan anggaran hingga memberi pelatihan kepada mayarakat di desa wisata untuk mengembangkannya.

Sementara itu, anggota Bapemperda DPRD Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira mengapresiasi Desa Wisata Ponggok yang sukses menjadi desa wisata dengan salah satu parameternya, yaitu bisa mandiri secara ekonomi.

Baca Juga: Target Selesai Tahun 2021, Pembangunan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Diteruskan hingga Jawa Selatan

"Pendapatan desanya mencapai Rp 16 miliar tahun 2018. Itu menunjukan suatu hal yang luar biasa diantara desa-desa yang lainnya yang hanya Rp 1 Miliar," ujar Yunandar.

Banyaknya desa wisata di Jawa barat justru malah disayangkan oleh Yunandar, karena banyak yang mati karena tidak mampu mempertahankan nilai jual wisatanya.

"Bagaimana meningkatkan dan mempertahankan nilai jual dari wisata yang ada sehingga turis tetap datang kembali, itulah yang menjadi salah satu kunci membangun desa wisata di Jawa Barat," jelas Yunandar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler