KTT G20 Fokuskan 2 Hal Penting, Jokowi: Dunia Menanti Kepemimpinan G20 Keluar dari Krisis Global

- 22 November 2020, 10:45 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat mengahdiri KTT G20 secara virtual.
Presiden RI Joko Widodo saat mengahdiri KTT G20 secara virtual. //Instagram.com//@jokowi/

PR TASIKMALAYA – Dunia menanti kepemimpinan negara-negara G20 untuk keluar dari krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 dan juga keluar dengan selamat dari keterpurukan ekonomi global.

Demikian pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Bogor pada Sabtu malam, 21 November 2020 usai mendampingi presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Presiden menyampaikan dua hal yang harus menjadi fokus G20 saat ini," ucap Retno.

Baca Juga: Tottenham Vs Man City: Spurs Geser Chelsea di Puncak Klasemen Sementara Liga Inggris

Fokus pertama terkait pentingnya pendanaan bagi pemulihan kesehatan masyarakat global. Di mana vaksin Covid-19 merupakan salah satu amunisi untuk mencapai pemulihan kesehatan global.

Dengan begitu, vaksin Covid-19 harus tersedia untuk semua negara tanpa ada pengecualian.

"Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Komitmen politik G20 sangat diperlukan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan," kata Retno menyampaikan pesan dari Presiden.

Kedua, pemulihan ekonomi dunia penting untuk didukung.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Upayakan Pelaksanaan Tracing pada Klaster Kerumunan di Tiga Wilayah

Berdasarkan hal itu, Konferensi Persetikatan Bangsa-Bangsa menegani Perdagangan dan Pembanguna (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar 2,5 triliun dolar AS agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskal.

"Dalam kaitan dengan ekonomi ini, Presiden sampaikan dua hal untuk dapat jadi perhatian, yaitu pentingnya bantuan untuk restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah,” kata Dia.

“Resturturisasi utang ini harus diarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang (sound debt management) termasuk transpransi data dan dijaganya keberlangsungan fiskal," sambungnya.

Selain itu, lanjut Retno, Presiden menyampaikan hal lainnya yakni dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Aston Villa Vs Brighton: Villa Gagal Raih Poin Penuh di Kandang

Apabila dukungan dikurangi secara terburu-buru, menurut pandangan Presiden, pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk mebiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menegah," terangnya.

Pada tanggal 21 hingga 22 November 2020, Pertemuan G20 yang ke-15 ini berlangsung dan diselenggarakan di Kota Riyadh, Arab Saudi.

Dalam KTT G20 secara virtual pada Sabtu malam, presiden juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekertaris Kabinet Pramono Anung.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Newcastle Vs Chelsea: The Blues Puncaki Klasemen Sementara Liga Inggris

Turut hadir hadir juga Sherpa G-20 Indonesia Rizal Affandi Lukman yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x