Serangan Roket di Ibu Kota Afghanistan, Delapan Orang Dilaporkan Tewas

- 21 November 2020, 18:20 WIB
Ilustrasi bendera Afghanistan.
Ilustrasi bendera Afghanistan. //PIXABAY/ Chicken Online

PR TASIKMALAYA – Terjadi serangan roket di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, yang mengarah ke area pemukiman pada Sabtu, 21 November 2020

Serangan roket terjadi pada awal jam sibuk di Kota Kabul, serangan itu menyebabkan sedikitnya delapan orang meninggal dunia.

Beberapa serangan di antaranya meledak di dekat wilayah diplomatik, mengirimkan sirine peringatan yang menggelegar dari kedutaan.

Baca Juga: Digarap Jungkook, Lagu ‘Life Goes On’ BTS Mendominasi Tangga Lagu Seluruh Dunia

Serangan roket itu terjadi dua hari sebelum konferensi donor besar untuk Afghanistan di Jenewa.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengatakan, sedikitnya delapan orang warga sipil tewas dan 31 orang luka-luka.

Selain itu, menurut seorang pejabat Kementerian Kesehatan, akibat serangan itu ada lima jenazah dan 21 orang luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Bandingkan Kerumunan Massa Pendukung Gibran, dr Tirta: HRS Hanya Kena Apes Saja

Arian mengatakan, 'teroris' memasang 14 roket di truk kecil dan meledakkannya.

Ia juga menyebut, penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana kendaraan itu masuk ke dalam kota.

Beberapa warga merekam roket yang ditembakkan dan mempostingnya di media sosial. Beberapa gambar yang beredar di Facebook menunjukkan mobil rusak, jendela pecah dan lubang di rumah hunian.

Baca Juga: Ulasan Chadwick Boseman dalam Black Panther 2 hingga Perilisan Film Marvel Studio

Foto seorang saudara laki-laki dan perempuan, yang menurut para pejabat terbunuh di rumah mereka, dibagikan secara luas di Facebook.

Dalam sebuah pernyataan, salah satu serangan roket meledak di dekat Kedutaan Iran dan beberapa pecahannya menghantam gedung utama tetapi tidak ada korban jiwa.

Sejak pembicaraan damai antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban terhenti di ibu kota Qatar, Doha, serangan oleh Taliban dan kelompok ekstremis lainnya telah meningkat.

Baca Juga: Sebut HRS Bisa Selamatkan NKRI, HNW Minta TNI Fokus Tindak Kelompok Separatis di Papua

Serangan itu terutamanya terjadi di ibu kota yang menampung lebih dari lima juta warga Afghanistan.  

Pemberontakan Taliban yang didukung asing, yang berperang melawan pemerintah Afganistan menolak telah terlibat dalam serangan itu.

Sebelumnya, pada awal November 2020 terjadi serangan mematikan yang dilakukan oleh beberapa orang bersenjata.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Pekan ke-9, Newcastle vs Chelsea hingga Tottenham vs Man City

Mereka menyerang kampus Universitas Kabul, yang menewaskan 35 orang dan melukai lebih dari 50 orang, kebanyakan korban tewas adalah mahasiswa.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah