Pendukung Lancarkan Aksi Protes, Sebut Suara Trump di Arizona Sengaja Tak Dihitung

- 5 November 2020, 16:07 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donal Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donal Trump. /Instagram/@trumpwarroom/

PR TASIKMALAYA – Pendukung Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, melakukan aksi protes di luar pusat penghitungan suara di Arizona.

Sebagian para pendukung tersebut dilengkapi dengan senapan dan pistol. Aksi protes tersebut dilakukan sejak Rabu, 4 November 2020 malam.

Aksi protes tersebut dilatarbelakangi oleh informasi bahwa suara pemilih Trump sengaja tidak dihitung. Tetapi informasi tersebut belum jelas asal usulnya.

Baca Juga: Disarankan Tes Swab, Bantu Kenali Perbedaan Gejala Pneumonia karena Bakteri atau Covid-19

Para pendukung Trump meneriakan “hentikan pencurian” dan “hitung suara saya”, sebagian dari mereka berdiri di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoeninix.

Di mana pertarungan di negara bagian tersebut, Joe Biden memimpin perolehan suara dengan cukup tipis.

Beberapa media mengatakan bahwa perolehan suara di Arizona untuk Joe Biden, tetapi tim kampanye Trump mengatakan bahwa itu belum selesai.

Baca Juga: Mengenal Diet Pescaterian, Benarkah Berisiko Menurunkan Imunitas Tubuh?

Kemenangan di Arizona akan semakin memberi kesempatan Biden untuk memenangkan kursi kepresidenan di Gedung Putih.

Sedangkan, apabila kekalahan harus diterima oleh Trump, maka akan mempersulit Trump terpilih lagi.

Pada malam pemilihan, meskipun suara yang sudah terhitung baru 70 persen, tetapi Fox News dan Associated Press telah mengatakan bahwa Arizona untuk Joe Biden.

Baca Juga: CSIS: Kemenangan Joe Biden atau Donald Trump Bisa Pengaruhi Hubungan dengan Indonesia

Hal itu memancing kemarahan Donald Trump dan para pembantunya.

Beberapa dari para pengunjuk rasa dari sekitar 200 orang, yang dijaga oleh tim keamanan bersenjata wilayah tersebut meneriakan “Shame on Fox”.

Beberapa mengatakan, mereka keluar setelah tweet dari Mike Cernovich, seorang aktivis sayap kanan.

Baca Juga: Gaungkan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Optimalkan Destinasi Wisata Domestik

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Chris Michael, 40, dari Gilbert, Arizona, mengatakan bahwa dia datang untuk memastikan semua suara dihitung.

Selain itu juga, dia mengatakan ingin jaminan bahwa penghitungan dilakukan "secara etis dan legal".

Rumor menyebar di Facebook Selasa malam, 3 November 2020, bahwa beberapa suara Maricopa tidak dihitung karena pemilih menggunakan pena Sharpie untuk menandai surat suara mereka.

Baca Juga: Simak! Berikut Hal yang Perlu Diketahui Tentang Alergi, Gejala dan Cara Mengatasinya

Tetapi, pejabat pemilihan lokal bersikeras bahwa hal itu tidak benar.

Dengan penghitungan yang masih berlangsung di beberapa negara bagian utama, Trump menuduh Demokrat mencoba mencuri hasil pemilu tanpa didasari bukti.

Selain itu juga, Trump mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian terkait penghitungan suara.

Baca Juga: Ramai Warganet Pamerkan PS5 Lewat Fitur Insta Story, Berikut Cara Mengikutimya!

Aksi serupa juga terjadi di pusat Kota Detroit pada Rabu sore, 4 November 2020, di mana pejabat pemilihan kota menghadang sekitar 30 orang, sebagian besar dari partai Republik.

Mereka berusaha masuk ke ruang penghitungan suara, karena mereka mengklaim bahwa penghitungan suara itu dilakukan secara curang, walaupun klaim tersebut tidak memiliki dasar.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah