Deklarasikan Kesepakatan Damai, Armenia-Azerbaijan Saling Tuduh Soal Pelanggaran Gencatan Senjata

- 18 Oktober 2020, 17:38 WIB
Ilustrasi bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan.
Ilustrasi bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan. /In Home Land Security

PR TASIKMALAYA - Armenia dan Azerbaijan saling menuduh satu sama lain perihal pelanggaran gencatan senjata.

Hal itu mengenai perebutan daerah pegunungan Nagorno-Karabakh, beberapa jam setelah gencatan senjata itu disepakati.

Gencatan senjata yang disepakati Sabtu mulai berlaku pada tengah malam (20.00 GMT) setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia selama seminggu gagal menghentikan pertempuran terburuk di Kaukasus Selatan sejak 1990-an.

Baca Juga: Belajar Menghemat di Saat Pandemi Covid-19, Berikut Cara Tips Atur Biaya Hidup!

Kementerian pertahanan Armenia mengatakan tentara Azeri telah menembak dua kali pada malam hari dan menggunakan artileri.

"Musuh menembak di sekitar kota Jabrail, serta desa-desa di wilayah ini ... menggunakan mortir dan artileri," ucap Kementerian pertahanan Azeri.

Ia menambahkan bahwa tentara Azeri mengambil tindakan pembalasan yang memadai.

Pejabat di Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azeri telah melancarkan serangan terhadap posisi militer daerah itu dan ada korban serta luka-luka di kedua sisi.

Baca Juga: Tak Mau Makan dan Minum, Pelaku Pembunuhan Bocah yang Bela Sang Ibu Tewas di Sel Tahanan

Nagorno-Karabakh adalah wilayah pegunungan yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan diatur oleh etnis Armenia.

Gencatan senjata awal bulan ini bertujuan untuk membiarkan pihak-pihak menukar tahanan dan mayat mereka yang tewas dalam bentrokan, tetapi itu berdampak kecil pada pertempuran di sekitar daerah tersebut.

Gencatan senjata baru diumumkan pada hari Sabtu setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara dengan mitranya dari Armenia dan Azeri melalui telepon dan meminta pihak-pihak untuk mengamati gencatan senjata yang dia mediasi seminggu lalu.

Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat termasuk dalam Grup Minsk, yang berusaha membantu menyelesaikan konflik di bawah payung Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).

Baca Juga: Infused Water dan Ultimate Drink Punya Sejuta Manfaat, Begini Cara Membuatnya! 

Namun meski saling tuduh, Kementerian Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan akan mendeklarasikan damai pada Minggu, 18 Oktober 2020 pukul 00.00 waktu setempat.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri Azerbaijan.

Pengumuman tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei lavrov mengadakan pembicaraan telepon dengan perwakilan pihak Armenia dan Azerbaijan.

Deklarasi damai tersebut disepakati setelah melakukan pembicaraan selama 11 jam yang dimediasi oleh Lavrov di Moskow, namun kemudian keduanya saling menuduh melanggar kesepakatan.

Baca Juga: Buang Racun Dalam Tubuhmu! Buatlah Minuman Detoks ini Agar Badan Lebih Kuat

Pada Sabtu, 60 warga sipil Azeri telah tewas dan 270 luka-luka sejak pertempuran meletus pada 27 September. Badan itu belum mengungkapkan korban militernya.

Nagorno-Karabakh mengatakan 633 personel militernya dan 36 warga sipil telah tewas.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x