Singkatnya, pemilu berjalan tidak adil. Oleh karena itu, para pengunjuk rasa menginginkan adanya konstitusi baru untuk menggantikan pemerintahan yang dirancang dengan kekuasaan militer.
Baca Juga: Sinopsis Film 'A Company Man', Tayang Malam Ini di Trans 7
“Saya tidak akan berhenti,” ujar Prayuth yakin.
Bahkan ia menambahkan, tindakan darurat akan diberlakukan hingga 30 hari ke depan. Partai oposisi parlemen Thailand mengutuk tindakan darurat tersebut.
“Penggunaan kekerasan untuk menekan protes justru menambah ujaran kebencian,” ujar perwakilan salah satu partai oposisi.***