Bentuk Dukungan, Indonesia Pamer Budaya di Los Angeles dan Maroko

- 13 Oktober 2020, 16:31 WIB
WNI sedang memamerkan Batik dalam acara The Beauty of Indonesian Batik, Rabat, Maroko, 9 Oktober 2020.*
WNI sedang memamerkan Batik dalam acara The Beauty of Indonesian Batik, Rabat, Maroko, 9 Oktober 2020.* //Kementerian Luar Negeri

PR TASIKMALAYA – KJRI Los Angeles dalam rangka membantu dengan memberi dukungan bagi para pengusaha kuliner Indonesia di kawasan Los Angeles, dan sekitarnya.

KJRI menyelenggarakan 'Pasar Tumpah' bertajuk Indo-Street Café pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Kegiatan ini diikuti sekira 20 pengusaha kuliner, dilaksanakan di Kantor KJRI Los Angeles dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Baca Juga: Isyaratkan Masuk Parpol Lain dalam Waktu Dekat, Ferdinand: Harus Tanya Senior Dulu Mana yang Pas

Konsul Jenderal RI di Los Angeles Saud P. Krisnawan ini kali pertama KJRI memfasilitasi kegiatan seperti ini di lingkungan kantor.

“Untuk pertama kalinya, kita memfasilitasi penyelenggaraan Indo-Street Cafes di lingkungan kantor KJRI Los Angeles.

“Ini merupakan bentuk dukungan kepada para pengusaha kuliner di tengah krisis Covid-19,” kata Saud sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 13 Oktober 2020 dari laman Kemlu.

Baca Juga: Mantap Hengkang dari Demokrat, Ferdinand Hutahaean Nyatakan akan Masuk Parpol Lain

Pada kesempatan yang sama, Mega Han, penggagas Indo-Street Cafes mengungkapkan, kegiatan ini dimanfaatkan utk mempromosikan Indonesia dan mendukung geliat ekonomi, khususnya di masa pandemi.

WNI sedang berjualan di mobil dalam acara Indo-Street Café Los Angeles, 3 Oktober 2020.*
WNI sedang berjualan di mobil dalam acara Indo-Street Café Los Angeles, 3 Oktober 2020.* /Kementerian Luar Negeri
Indo-Street Cafes merupakan pasar kuliner yang muncul di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini mengedepankan aspek kesehatan dengan konsep "Drive-Thrupick-up, dan cashless.

Untuk itu, sebelumnya, para pembeli diharuskan mengisi pesanan mereka, dan melakukan pembayaran melalui aplikasi yang disediakan.

Baca Juga: Menduga Ada Gerakan yang Ingin Bunuh Karakternya, KAMI: itu Sengaja Biar Rakyat Tak Turun Demo

“Pasar tumpah" tersebut menjadi lokasi jajan yang unik bagi para WNI. Beragam cita rasa nusantara seperti penganan khas Sumatra, Jawa dan Sulawesi.

"Saya rutin datang ke Indo-Street ini. Lumayan, bisa melepas kangen makanan Indonesia. Senang sekali dengan acara seperti ini," kata Taufik, salah satu pengunjung yang memesan nasi rendang, dan panada.

Kuliner sebagai salah satu budaya Indonesia dalam bentuk resep , dan masakan. Indonesia juga pamer budaya di Rabat, Maroko di waktu yang berbeda. 

Baca Juga: Akui Bahwa AHY Alasan Hengkangnya dari Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Demokrasi Tak Berjalan

Perwakilan Indonesia di Rabat, Maroko rayakan Hari Batik Nasional dengan menyelenggarakan Mini Exhibtion: The Beauty of Indonesian Batik 09 Okotber 2020).

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar membuka kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh setidaknya 19 tamu undangan antara lain Duta Besar Jepang, Duta Besar Senegal, warga Maroko, dan para mahasiswa dari berbagai negara.

Baca Juga: Redam Emosi Demonstran, Ganjar Pranowo Ajak Dangdutan di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja

“Batik merupakan salah satu modal Bangsa Indonesia dalam kerja sama internasional,” kata Hasrul di Maroko sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 13 Oktober 2020 dari laman Kemlu.

“Nilai-nilai kreatifitas, kesabaran dan tradisi yang tercermin dalam budaya membatik merupakan aset bangsa yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

“Selain itu, batik juga memiliki nilai ekonomi yang kompetitif," kata Hasrul.

Baca Juga: Indonesia Peroleh Vaksin dari Tiongkok, Pengiriman Akan Dilakukan Bertahap

Selain pameran Batik, kegiatan juga diisi dengan demo membatik dan penampilan musik Angklung oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Maroko.

Beberapa tamu undangan yang hadir pun tertarik untuk mencoba mencanting dan memainkan alat musik Angklung. 

Di akhir kegiatan, para tamu undangan disuguhi beragam sajian khas Indonesia, antara lain sate dan nasi goreng.

Baca Juga: Terima Surat Pengunduran Diri dari Ferdinand, Demokrat: Semoga Sukses Jalani Aktivitasnya

Salah satu mahasiswa Yaman yang hadir mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan budaya yang ditampilkan dan ingin bisa berkunjung ke Indonesia.

Protokol kesehatan di Maroko membatasi orang untuk berkumpul tidak lebih dari 20 orang dalam satu kegiatan.

Untuk itu, KBRI Rabat pun menayangkan kegiatan ini secara virtual melalui Zoom dan Youtube untuk memberikan kesempatan kepada tamu undangan yang tidak dapat hadir karena pembatasan tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Luar Negeri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah