Beberapa detik kemudian, sebuah suara melalui interkom menyatakan Vialva meninggal pada "18:42". Kemudian, petugas mengoreksi waktu menjadi 18:46. Tidak ada penjelasan yang diberikan.
Baca Juga: Tak Didukung Bukti, Narasi Gatot Nurmantyo soal PKI Dianggap Seperti Hantu
Pengacara Vialva, Susan Otto mengatakan, ras memainkan peran dalam membuat kliennya terancam hukuman mati karena membunuh pasangan kulit putih.
Otoritas federal mengeksekusi tiga tahanan dalam 56 tahun sebelumnya. Musuh hukuman mati menuduh Presiden Donald Trump memulai kembali eksekusi ini untuk membantu mengajukan klaim sebagai kandidat hukum dan ketertiban.***