Tak Didukung Bukti, Narasi Gatot Nurmantyo soal PKI Dianggap Seperti Hantu

- 25 September 2020, 09:35 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi KAMI di Kota Magelang.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi KAMI di Kota Magelang. /ANTARA/Heru Suyitno/

PR TASIKMALAYA - Koalisi Aksi Meyelematkan Indonesia (KAMI) menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Surat yang ditandatangani oleh tiga Presidium KAMI itu meminta agar Jokowi bertindak serius soal kebangkitan PKI gaya baru.

KAMI menilai, neokomunisme itu bukan mitos atau fiksi. Pihaknya meduga anak-cucu PKI telah menyusup ke lingkungan legislatif dan eksekutif.

Baca Juga: Khawatir jadi Klaster Baru Covid-19, IPW Minta Polri Tak Terbitkan Izin Liga 1 2020

Berikut petikan surat terbuka KAMI untuk Presiden Joko Widodo:

"Mereka menutup mata terhadap fakta sejarah, bahwa kaum komunislah yang lebih dahulu membantai para ulama dan santri, menyerang pelatihan Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), GP Ansor, dan aksi-aksi sepihak PKI terhadap para petani. Mereka juga ingin mengingkari fakta sejarah bahwa kaum komunislah yang membantai para Jenderal TNI."

Baca Juga: Bawa Peti Mati saat Sosialisasi, Polisi Medan Ingatkan Bahaya Virus Corona

Dikutip dari RRI, pakar politik Universitasi Indonesia, DR Ade Reza Haryadi menanggapi soal narasi Gatot Nurmantyo soal kebangkitan OKI.

Ade menyebut, narasi yang dilontarkan mantan pangilma tersebut tak didukung oleh fakta, bukti, dan informasi yang akurat.

"Sepanjang tidak didukung oleh fakta, bukti, dan informasi yang kredibel dan akurat yang dapat ditunjukkan kepada publik secara definitif, maka seperti membangkitkan hantu.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x