Sebut Ahok Tak Sepatutnya Dicopot Jabatan, Pengamat: yang Mendesak Jangan-jangan Pemburu Rente

- 18 September 2020, 09:02 WIB
Ahok.*
Ahok.* /Dok. Istimewa RRI/

PR TASIKMALAYA - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkap bahwa adanya desakan untuk membuat Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dicopot jabatannya itu tidak masuk akal.

Fahmy menilai bahwa kalau Ahok mau dipecat, dasarnya bukan karena kegaduhan.

"Pemecatan Ahok sebagai Komut Pertamina seharusnya didasarkan atas pencapaian Key Performance Indicator (KPI), bukan karena bikin gaduh," ujarnya.

Baca Juga: Masuk 23 Besar dari 188 Negara, ini Peringkat Jumlah Kematian dan Kasus Corona Terbanyak Tanah Air

Jika KPI yang ditetapkan tidak dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu, Ahok memang seharusnya dipecat sebagai Komut Pertamina.

Ia pun membela pernyataan Ahok terkait kebobrokan Pertamina yang diungkap ke publik.

"Ahok barangkali tidak bermaksud membeberkan aib Pertamina, tetapi lebih untuk membuka tata kelola Pertamina agar lebih transparan," kata Fahmi, Kamis 17 September 2020.

Kalaupun tak dibuka oleh Ahok, ia menilai bahwa publik sesungguhnya sudah mengetahui kebobrokan Pertamina.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Okezone Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x